Perubahan iklim secara global dapat menyebabkan meningkatnya frekuensi
kejadian ekstrem seperti curah hujan ekstrem dan suhu udara ekstrem. Salah satu
dampak dari perubahan iklim yaitu bahaya hidrometerologi yang dalam beberapa
dekade terakhir telah terjadi peningkatan curah hujan ekstrem di banyak wilayah
termasuk Indonesia. Peningkatan tersebut diproyeksikan akan berlanjut hingga
abad ke-21. Pada penelitian ini akan diidentifikasi perubahan curah hujan ekstrem
akibat perubahan iklim yang terjadi di Indonesia.
Penelitian ini menggunakan data curah hujan Global Precipitation Measurement
(GPM) dan Coupled Model Intercomparison Project Phase 6 (CMIP6) untuk
mengidentifikasi perubahan curah hujan ekstrem baik intensitas maupun
frekuensinya. Data suhu CMIP6 digunakan untuk mengidentifikasi perubahan suhu
rata-rata di Indonesia. Perhitungan curah hujan ekstem dilakukan menggunakan
distribusi Gumbel dan periode ulang yang dipasang pada data annual maxima.
Curah hujan ekstrem dan frekuensi kejadian ekstrem dibandingkan antara periode
historis dengan periode near-future (2026–2055) dan periode far-future
(2070–2099) sehingga teridentifikasi perubahannya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa teridentifikasi adanya perubahan curah hujan
ekstrem di Indonesia baik intensitas maupun frekuensi kejadiannya. Curah hujan
ekstrem dengan periode ulang 5 tahun di Indonesia secara umum memiliki nilai
perubahan pada rentang -5%/°C hingga +10%/°C dengan sebagian besar wilayah
cenderung meningkat. Nilai peningkatan mencapai +15%/°C pada periode
near-future dan +20%/°C pada periode far-future. Untuk frekuensi curah hujan
ekstrem di atas periode ulang 5 tahun di Indonesia, secara umum nilai perubahan
berada pada rentang -40%/°C hingga +80%/°C dengan sebagian besar wilayah
cenderung meningkat. Nilai peningkatan mencapai +120%/°C pada periode
near-future dan +160%/°C pada periode far-future. Pada skenario emisi yang lebih
tinggi (SSP5-8.5), wilayah dengan nilai peningkatan lebih tinggi akan semakin
meluas baik pada perubahan intensitas maupun frekuensi kejadiannya.