digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 Wiyana Ferdyana
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Wiyana Ferdyana
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Wiyana Ferdyana
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Wiyana Ferdyana
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Wiyana Ferdyana
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Wiyana Ferdyana
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

Minyak dan gas adalah pendorong utama perubahan iklim. Sebagian besar emisi gas rumah kaca dari minyak dan gas dipancarkan saat dibakar untuk menghasilkan listrik, menghasilkan panas, atau mengangkut listrik. Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi pekerja sektor migas di Indonesia dalam mendukung implementasi energi terbarukan . Persepsi karyawan terhadap implementasi energi terbarukan di sektor migas dilakukan dengan menggunakan kuesioner kepada responden profesional di perusahaan migas. Berbagai pertanyaan survei diajukan dengan fokus pada data teknis dan permintaan masukan tentang kemungkinan perubahan kemudian merangkum informasi secara akurat. Analisis dilakukan berdasarkan lebih dari 100 responden dengan pertanyaan khusus tentang persepsi pekerja untuk mendukung implementasi energi terbarukan di sektor migas Indonesia. Berdasarkan analisis, Mayoritas perusahaan minyak dan gas di Indonesia terutama mengandalkan bahan bakar untuk mengoperasikan peralatan mereka, melayani berbagai keperluan seperti sistem utilitas dan operasi inti. Transisi yang berhasil dari energi fosil ke energi terbarukan memerlukan dukungan internal di dalam perusahaan, menjadikan adopsi energi terbarukan sebagai pendorong utama kesuksesan. Persepsi setiap karyawan mengenai integrasi energi terbarukan dalam industri minyak dan gas bumi dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor penting. Program efektif yang dapat mengalihkan fokus perusahaan untuk mendukung energi terbarukan mencakup tiga kategori insentif utama yaitu insentif berbasis kebijakan, insentif berbasis pasar dan keuangan hemat energi.