Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
PT X merupakan sebuah perusahaan manufaktur Jepang dengan sistem produksi
job shop yang memproduksi alat-alat mesin kustom untuk industri otomotif. Salah
satu gejala permasalahan dalam sistem produksi PT X adalah keterlambatan
proses produksi aktual melewati tenggat waktu yang dijadwalkan, yang dialami
oleh sekitar 38% sekuens produksi historis, yang menjadi indikator inefisiensi
mekanisme penjadwalan produksi. Akar permasalahan yang diidentifikasi
berdasarkan gejala tersebut adalah metode penjadwalan produksi eksisting yang
kurang relevan terhadap karakteristik hubungan dependensi struktural
antarkomponen, urutan routing, dan kebutuhan penjadwalan ulang pada PT X.
Beberapa alternatif algoritma dipertimbangkan dalam penelitian ini, yaitu shifting
bottleneck heuristic, priority dispatching rules, lot streaming, tabu search, dan
Nawaz, Enscore, Ham (NEH). Kriteria yang digunakan dalam mengevaluasi
alternatif tersebut meliputi tipe scheduling, tipe algoritma, basis penjadwalan, dan
kemampuan mengakomodasi kasus penjadwalan ulang. Berdasarkan evaluasi
kriteria tersebut, dipilih algoritma berbasis priority dispatching rules dengan
menggunakan dua jenis rule usulan, yaitu meliputi operation synchronization date
dan earliest due date (OSD;EDD), serta total work remaining dan earliest due
date (TWKR;EDD) untuk menghasilkan usulan penjadwalan yang meminimasi
makespan untuk menurunkan keterlambatan produksi.
Pengolahan data dilakukan terhadap data produksi historis 5 order untuk skenario
full job dan penjadwalan ulang. Pada skenario full job, usulan penjadwalan
berbasis rule (OSD;EDD) dan (TWKR;EDD) menghasilkan makespan 8761,7 jam
dan 8950,7 jam sehingga terdapat perbaikan 16,13% dan 14,32% dibandingkan
hasil rule eksisting. Pada skenario penjadwalan ulang, dengan makespan 8766,8
jam untuk (OSD;EDD) dan 8931,3 jam untuk (TWKR;EDD), dihasilkan
perbaikan sebesar 27,92% dan 26,57% dari rule eksisting. Performa rule
(OSD;EDD) lebih baik dibandingkan rule (TWKR;EDD) karena hasil makespan
lebih efisien sebesar 2,16% dan 1,88% untuk masing-masing skenario.