digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

PT X merupakan sebuah perusahaan manufaktur Jepang dengan sistem produksi job shop yang memproduksi alat-alat mesin kustom untuk industri otomotif. Salah satu gejala permasalahan dalam sistem produksi PT X adalah keterlambatan proses produksi aktual melewati tenggat waktu yang dijadwalkan, yang dialami oleh sekitar 38% sekuens produksi historis, yang menjadi indikator inefisiensi mekanisme penjadwalan produksi. Akar permasalahan yang diidentifikasi berdasarkan gejala tersebut adalah metode penjadwalan produksi eksisting yang kurang relevan terhadap karakteristik hubungan dependensi struktural antarkomponen, urutan routing, dan kebutuhan penjadwalan ulang pada PT X. Beberapa alternatif algoritma dipertimbangkan dalam penelitian ini, yaitu shifting bottleneck heuristic, priority dispatching rules, lot streaming, tabu search, dan Nawaz, Enscore, Ham (NEH). Kriteria yang digunakan dalam mengevaluasi alternatif tersebut meliputi tipe scheduling, tipe algoritma, basis penjadwalan, dan kemampuan mengakomodasi kasus penjadwalan ulang. Berdasarkan evaluasi kriteria tersebut, dipilih algoritma berbasis priority dispatching rules dengan menggunakan dua jenis rule usulan, yaitu meliputi operation synchronization date dan earliest due date (OSD;EDD), serta total work remaining dan earliest due date (TWKR;EDD) untuk menghasilkan usulan penjadwalan yang meminimasi makespan untuk menurunkan keterlambatan produksi. Pengolahan data dilakukan terhadap data produksi historis 5 order untuk skenario full job dan penjadwalan ulang. Pada skenario full job, usulan penjadwalan berbasis rule (OSD;EDD) dan (TWKR;EDD) menghasilkan makespan 8761,7 jam dan 8950,7 jam sehingga terdapat perbaikan 16,13% dan 14,32% dibandingkan hasil rule eksisting. Pada skenario penjadwalan ulang, dengan makespan 8766,8 jam untuk (OSD;EDD) dan 8931,3 jam untuk (TWKR;EDD), dihasilkan perbaikan sebesar 27,92% dan 26,57% dari rule eksisting. Performa rule (OSD;EDD) lebih baik dibandingkan rule (TWKR;EDD) karena hasil makespan lebih efisien sebesar 2,16% dan 1,88% untuk masing-masing skenario.