COVER - Salsabila Miyazumi Amri
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB I - Salsabila Miyazumi Amri
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB II - Salsabila Miyazumi Amri
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB III - Salsabila Miyazumi Amri
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB IV - Salsabila Miyazumi Amri
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB V -Salsabila Miyazumi Amri
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB VI - Salsabila Miyazumi Amri
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA - Salsabila Miyazumi Amri
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN - Salsabila Miyazumi Amri
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Perkerasan jalan pada umumnya menciptakan lapisan kedap air yang berkontribusi terhadap penurunan pengisian ulang air tanah dan peningkatan frekuensi banjir di daerah perkotaan. Perkerasan jalan pervious concrete merupakan solusi pada area yang berpotensi banjir dan padat penduduk untuk mengatasi masalah yang terkait dengan kedap air. Karena aplikasi perkerasan jalan pervious concrete berkekuatan rendah dan untuk mengatasi masalah lingkungan yang terkait dengan agregat beton daur ulang, penelitian ini telah menggunakan recylced aggregates sebagai pengganti agregat alami. Pengembangan green pervious concrete dengan bahan baku GGBFS sebagai pengganti semen juga dilakukan untuk mengatasi permasalahan lingkungan akibat dampak penggunaan semen. Pembuatan semen sendiri memancarkan 38% dari sekitar 10 Gt (Giga ton) karbon dioksida yang dilepaskan secara global atau sekitar 450 kg per kapita.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi beberapa parameter fisis dan mekanis dari pervious concrete yang dibuat dengan geopolimer dan recycled aggregates berupa recycled coarse aggregate dan recycled fine aggregate. Beberapa parameter fisis dan mekanis mencakup: kuat tekan, densitas, porositas, permeabilitas, dan ketahanan aus. Upaya yang dilakukan yaitu memvariasikan benda uji akibat pengaruh gradasi agregat dari recycled aggregates yang sebelumnya telah dihancurkan, dihilangkan mortarnya, dan disaring serta telah sesuai dalam pengujian material properties menurut ASTM dan SNI dan penggunaan persentase agregat halus dalam jumlah yang kecil.
Evaluasi berdasarkan hasil percobaan menunjukkan bahwa hasil pengujian kuat tekan pada 28 hari, spesimen green pervious concrete (GPC) memiliki rata-rata kuat tekan 6-7 MPa sehingga dapat diaplikasikan dan umumnya digunakan di tempat parkir, jalur pejalan kaki, jalur sepeda, dan lalu lintas dengan volume rendah. Kemudian penggunaan single size recycled coarse aggregate campuran GPC I dengan ukuran agregat 4.75-9.5 mm lebih baik hasil kuat tekannya dibandingkan campuran GPC II ukuran agregat 9.5-19 mm. Penggunaan blended size recycled aggregate, baik campuran GPC IV, V, dan VI memiliki hasil kuat tekan yang seragam. Ketahanan aus pada spesimen GPC I dan VI memiliki nilai berturut-turut dengan rata-rata 0.157 mm/menit dan 0.061 mm/menit, nilai ini masuk dalam kategori mutu bata beton sesuai dengan ketentuan SNI. Nilai porositas yang diperoleh berkisar antara 17.28-21.64%, nilai permeabilitas yang diperoleh berkisar antara 22.824-29.069 mm/s, dan kuat tekan berkisar antara 3.3-13.2 MPa. Hasil eksperimental menunjukkan bahwa pada semua spesimen green pervious concrete yang dihasilkan memenuhi standar yang direkomendasikan ACI 522R-2010 mengenai pervious concrete. Selain itu, pada pengujian Scanning Electron Microscope (SEM) tampak visual produk polimerisasi yang muncul pada spesimen benda uji.