digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Permasalahan transportasi dinamis yang dihadapi oleh layanan bus Transjakarta, terkait dengan keandalan jadwal, penumpukan bus, dan masih kurangnya evaluasi dan perbaikan layanan dengan memanfaatkan smart card data melalui pendekatan simulasi. Tujuan utama penelitian adalah untuk mengidentifikasi pola perjalanan menggunakan Matriks Asal-Tujuan, mengembangkan rencana layanan skip-stops, dan mengevaluasi dampak skenario layanan skip-stops. Data yang diolah pada penelitian meluputi data tapping dari smart card, data GPS bus, dan data armada koridor 13 yang diperoleh dari PT Transjakarta untuk tanggal 5 Maret 2024. Perhitungan data tapping dilakukan pada jam sibuk, yaitu rentang waktu 07.00-09.00. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa 58,56% dari data tapping berhasil dicocokkan, yang membantu dalam mengidentifikasi MAT dan menentukan jadwal bus. Data yang tidak cocok karena transit yang diolah menggunakan asumsi trip chain. Model simulasi descrete-event yang dikembangkan menggunakan MATLAB menganalisis parameter waktu tunggu, waktu perjalanan, dan load factor. Analisis mengungkapkan bahwa 91,26% dari data tapping cocok dengan bus, sehingga perlu relaksasi waktu tap out hingga 30 menit untuk mencapai keococokan 100%. Rencana skip-stops adalah bus hanya berhenti pada halte loading tinggi, yaitu Puri Beta 2, Petukangan Utara, Velbak, dan CSW. Hasil simulasi menunjukkan bahwa terjadi perubahan signifikan pada parameter. Apabila ditambahkan 20 bus skip-stops service untuk load factor kurang dari 100%, yaitu penurunan waktu menunggu, load factor, dan waktu perjalanan secara berurutan yaitu 34,3%, 22,5%, dan 6,68%. Apabila hanya ditambahkan 6 bus skip-stops service, dengan pertimbangan tujuan operator dalam peningkatan kinerja parameter, namun layak dari segi biaya dengan fleksibilitas load factor lebih dari 100%, maka penurunan waktu menunggu dan load factor secara berurutan yaitu 12,5% 12,1%. Layanan skip-stops terbukti lebih efisien daripada layanan bus reguler, dengan 6 bus skenario dapat menggantikan 25 bus reguler dengan waktu menunggu yang sama. Ini menunjukkan bahwa penerapan layanan skip-stops dapat meningkatkan keandalan layanan bus Transjakarta Koridor 13.