digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Amanda Dian Widyasti K
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Amanda Dian Widyasti K
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Amanda Dian Widyasti K
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Amanda Dian Widyasti K
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Amanda Dian Widyasti K
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Amanda Dian Widyasti K
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

PUSTAKA Amanda Dian Widyasti K
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

2020 TA PP AMANDA DIAN WIDYASTI KUSUMAWARDANI_LAMPIRAN.pdf]
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

Memasuki masa ‘New Normal’, penggunaan transportasi publik meningkat seiring dengan kembalinya aktivitas seperti biasa, termasuk pada layanan Transjakarta. Transjakarta merupakan penopang utama mobilitas masyarakat Jakarta, khususnya bagi kelompok paksawan. Pada masa ‘New Normal’, Koridor 1 merupakan koridor terpadat dengan persentase 18,8%, sehingga diperlukan pelayanan yang mampu menjaga kesehatan penggunanya. Jika dibandingkan dengan transportasi publik lainnya di Jakarta, Transjakarta masih dihadapkan dengan permasalahan penumpukan penumpang dan penyelenggaraan kualitas pelayanan yang belum optimal, sehingga dibutuhkan upaya untuk meningkatkan pelayanannya. Untuk itu, diperlukan tinjauan terhadap pelayanan eksisting terlebih dahulu guna mengetahui pelayanan yang perlu ditingkatkan di masa mendatang. Oleh karena itu, penelitian ini ditujukan untuk mengidentifikasi ketercukupan dan kualitas pelayanan bus Transjakarta Koridor 1 (Blok M – Kota) pada masa ‘New Normal’ pandemi Covid-19. Berdasarkan tinjauan karakteristik pengguna, diketahui bahwa mayoritas pengguna Transjakarta pada masa ‘New Normal’ adalah kelompok paksawan yang tidak memiliki pilihan moda selain Transjakarta, serta melakukan perjalanan untuk bekerja. Kemudian, berdasarkan analisis kepentingan-kinerja, didapatkan empat atribut yang perlu diprioritaskan peningkatannya, yaitu manajemen keramaian penumpang, pengaturan jaga jarak fisik oleh petugas dan penanda batas, serta pengaturan waktu tunggu. Kemudian, analisis ketercukupan armada bus menunjukkan bahwa jumlah armada bus Transjakarta Koridor 1 yang tersedia belum mampu mencukupi permintaan penumpang pada periode sibuk, serta mengakomodasi pembatasan kapasitas angkut maksimum. Hasil tinjauan terkait ketercukupan dan kualitas pelayanan bus Transjakarta pada masa ‘New Normal’ diharapkan mampu menjadi pertimbangan bagi stakeholders dalam meningkatkan pelayanan Transjakarta Koridor 1 (Blok M – Kota).