digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK ALMIRA RAMADHANTI
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Air adalah bagian penting dalam kehidupan manusia, dengan banyak aspek yang memerlukan air. Di Indonesia, air tanah sering menjadi sumber utama untuk air minum, sanitasi, rumah tangga, industri, irigasi, pertambangan, dan perkotaan. Namun, kualitas dan kuantitas air tidak selalu sama sehingga diperlukan pengelolaan partisipatif oleh pemerintah dan masyarakat. Permasalahan seperti eksploitasi, penurunan muka tanah, degradasi kualitas, dan krisis air tanah perlu perhatian lebih. Penelitian ini bertujuan memetakan kualitas air tanah dan teknologi pengolahan air skala rumah tangga di Kota Bandung. Studi ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif dengan 226 sampel air tanah dan kuesioner dari studi sebelumnya. Pengujian kualitas air tanah menggunakan tiga parameter: besi, mangan, dan fluor dengan spektrofotometri. Dari pengujian tersebut, didapatkan bahwa 90% data melebihi baku mutu besi (Fe), 44% data melebihi baku mutu mangan (Mn), dan 91% data melebihi baku mutu fluor (F). Baku mutu yang digunakan tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan No 2 Tahun 2023. Hasil penelitian dipetakan untuk menggambarkan kualitas air tanah untuk masing-masing parameter di 30 kecamatan di Kota Bandung, serta peta penggunaan teknologi pengolahan air oleh 29% responden yang menggunakannya. Penelitian ini juga memperlihatkan hubungan antara kualitas air tanah dengan perilaku masyarakat, seperti penggunaan air untuk minum, serta status sosio-ekonomi responden. Hubungan antara kualitas air tanah dan penggunaan teknologi pengolahan air dianalisis menggunakan tabulasi silang, menunjukkan bahwa hanya 69,6% (kualitas besi) dan 70,7% (kualitas mangan) masyarakat dengan kualitas air di atas baku mutu belum menggunakan teknologi pengolahan yang dianjurkan.