Perkembangan pesat teknologi Big Data menawarkan berbagai manfaat dalam
pengelolaan data dan informasi, khususnya dalam industri konstruksi yang sangat
kompleks dan memerlukan manajemen data yang efisien. Meskipun manfaat Big
Data sudah diakui, namun adopsinya dalam industri konstruksi di Indonesia masih
tergolong rendah. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus untuk mengidentifikasi
dan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi intensi perusahaan konstruksi
untuk mengadopsi teknologi Big Data. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengembangkan model konseptual yang menjelaskan hubungan antara berbagai
faktor yang memengaruhi intensi adopsi teknologi Big Data dalam industri
konstruksi di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei
dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada manajer dan profesional di
perusahaan konstruksi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan
metode analisis deskriptif dan korelasi untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang
signifikan. Pendekatan penelitian ini didasarkan pada kerangka kerja Technology-
Organization-Environment (TOE) dan teori Diffusion of Innovation (DOI).
Kerangka TOE mempertimbangkan faktor teknologi, organisasi, dan lingkungan
sebagai determinan utama adopsi teknologi. Sedangkan teori DOI memberikan
wawasan tentang bagaimana inovasi teknologi menyebar dalam organisasi. Hasil
analisis menunjukkan bahwa faktor teknologi seperti keunggulan relatif dan
kompatibilitas, lalu faktor organisasi seperti dukungan manajemen puncak dan
ukuran organisasi, serta faktor lingkungan seperti tingkat kompetisi dan dukungan
regulasi, memiliki pengaruh signifikan terhadap intensi adopsi teknologi Big Data.
Faktor dominan yang memengaruhi intensi adalah keunggulan relatif,
kompatibilitas, dan dukungan manajemen puncak. Temuan ini di harapkan dapat
membantu perusahaan dalam merencanakan strategi adopsi Big Data yang efektif
dan memberikan wawasan bagi peneliti dan praktisi dalam mengembangkan model
adopsi teknologi yang lebih komprehensif.