Abstrak - Fira Taqwati Fadia Triasandita
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Stunting merupakan kondisi malnutrisi kronis jangka panjang yang dialami oleh anak pada usia
1000 hari pertama akibat gizi buruk dan infeksi berulang. Anak-anak dikategorikan stunting
apabila memiliki tinggi badan terhadap usia (height-to-age) < -2 SD di bawah median standar
pertumbuhan anak menurut WHO. Keberadaan bakteri patogen yang lebih banyak
dibandingkan dengan bakteri komensal, termasuk probiotik, dapat mengarah kepada
ketidakseimbangan mikrobiota usus atau yang disebut juga sebagai kondisi disbiosis usus.
Kehadiran probiotik yang memiliki kemampuan membentuk biofilm dalam saluran pencernaan
dapat menghambat pembentukan biofilm oleh bakteri patogen, salah satunya melalui
mekanisme kompetisi untuk pencegahan kolonisasi patogen. Adapun tujuan dari penelitian ini
adalah : (1) Menentukan kurva pertumbuhan bakteri L. acidophilus ATCC 314, (2) Menentukan
konsentrasi minimum pembentukan biofilm dari L. acidophilus ATCC 314 melalui biofilm
assay pada media skim milk dan Luria Bertani (LB), serta (3) Menentukan interaksi dan
kelimpahan L. acidophilus ATCC 314 yang ditantang oleh Staphylococcus sp. M dan
Staphylococcus sp. N melalui biofilm assay pada media skim milk. Pada penelitian ini,
digunakan L. acidophilus ATCC 314 sebagai kandidat probiotik dan digunakan patogen
Staphylococcus sp. M serta Staphylococcus sp. N. Pembuatan kurva pertumbuhan dari L.
acidophilus ATCC 314 pada media Lactobacillus MRS, suhu inkubasi 37°C selama 24 jam
tanpa agitasi, volume kultur kerja sebesar 180 mL, inokulum 10% (v/v) dengan kepadatan awal
sebesar 107 CFU/mL. Data kurva pertumbuhan dalam CFU/mL diambil tiap 3 jam dalam waktu
24 jam secara duplicate. Dilakukan uji penentuan konsentrasi minimum pembentukan biofilm
dari L. acidophilus ATCC 314 dengan menggunakan biofilm assay pada medium Luria Bertani
(LB) dan skim milk yang mencakup variasi konsentrasi 102, 103, 104, dan 106 CFU/mL. Uji
pembentukan biofilm diukur pada empat titik (waktu) menggunakan kristal violet sebagai
pewarna lapisan biofilm. Pengukuran kemampuan biofilm pada variasi konsentrasi dilakukan
pada absorbansi 595 nm secara triplicate. Dengan metode yang serupa, dilakukan uji interaksi
biofilm antara L. acidophilus ATCC 314 (106 CFU/mL) dan patogen berupa Staphylococcus
sp. M 10% dan Staphylococcus sp. N 10% pada medium skim milk 200 ?L dengan variasi
konsentrasi 103, 104, 105, 106, dan 107 CFU/mL. Kemudian, dilakukan uji interaksi untuk
melihat komposisi antara probiotik dan patogen yang terbentuk melalui enumerasi sel
planktonik dan biofilm dengan menggunakan inokulum patogen sebesar 103 CFU/mL untuk
kedua isolat Staphylococcus sp. M dan Staphylococcus sp. N serta 106 CFU/mL untuk L.
acidophilus ATCC 314. Kelimpahan dari L. acidophilus ATCC 314 dikuantifikasi
menggunakan MRS Agar, sedangkan Staphylococcus sp. M dan Staphylococcus sp. N
dikuantifikasi menggunakan Staphylococcus agar. Hasil penelitian menunjukkan fase
logaritmik mulai dari jam ke-0 hingga jam ke-12 serta waktu generasi selama 0.3 jam melalui
pembuatan kurva pertumbuhan. Dari hasil biofilm assay, diperoleh konsentrasi minimum
pembentukan biofilm sebesar 106 CFU/mL dari medium skim milk dan Luria Bertani (LB).
Berdasarkan hasil uji interaksi, terjadi peningkatan absorbansi biofilm dari L. acidophilus
ATCC 314 pada jam ke-18 dengan katogeri strong biofilm-former (SBF) pada tiap konsentrasi
patogen (Staphylococcus sp. M dan Staphylococcus sp. N) dan didapatkan konsentrasi
penghambatan pembentukan biofilm pada konsentrasi kedua patogen 103 dan 107 CFU/mL.
Didapatkan kelimpahan akhir dari L. acidophilus ATCC 314 sebesar 108 CFU/mL pada uji
interaksi probiotik dan patogen, serta teramati bahwa biofilm yang dibentuk oleh L. acidophilus
ATCC 314 dapat menjaga dominansinya ketika diinfeksikan oleh Staphylococcus sp. M dan
Staphylococcus sp. N dengan patogenisitas Staphylococcus sp. N yang lebih tinggi
dibandingkan dengan Staphylococcus sp. M. Hal ini ditandai dengan kenaikan konsentrasi sel
planktonik L. acidophilus ATCC 314 sekitar 1 log pada jam ke-7 hingga jam ke-12 bersamaan
dengan terjadinya penurunan sekitar 0.5 log pada jam ke-12 di kosentrasi sel pembentuk
biofilm L. acidophilus ATCC 314. Dengan adanya pembentukan biofilm dari L. acidophilus,
dapat mencegah kolonisasi bakteri patogen pada usus sehingga L. acidophilus ATCC 314
memenuhi kriteria kandidat probiotik yang baik untuk pencegahan kasus stunting di Indonesia.
K