digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Fira Taqwati Fadia Triasandita
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Stunting merupakan kondisi malnutrisi kronis jangka panjang yang dialami oleh anak pada usia 1000 hari pertama akibat gizi buruk dan infeksi berulang. Anak-anak dikategorikan stunting apabila memiliki tinggi badan terhadap usia (height-to-age) < -2 SD di bawah median standar pertumbuhan anak menurut WHO. Keberadaan bakteri patogen yang lebih banyak dibandingkan dengan bakteri komensal, termasuk probiotik, dapat mengarah kepada ketidakseimbangan mikrobiota usus atau yang disebut juga sebagai kondisi disbiosis usus. Kehadiran probiotik yang memiliki kemampuan membentuk biofilm dalam saluran pencernaan dapat menghambat pembentukan biofilm oleh bakteri patogen, salah satunya melalui mekanisme kompetisi untuk pencegahan kolonisasi patogen. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Menentukan kurva pertumbuhan bakteri L. acidophilus ATCC 314, (2) Menentukan konsentrasi minimum pembentukan biofilm dari L. acidophilus ATCC 314 melalui biofilm assay pada media skim milk dan Luria Bertani (LB), serta (3) Menentukan interaksi dan kelimpahan L. acidophilus ATCC 314 yang ditantang oleh Staphylococcus sp. M dan Staphylococcus sp. N melalui biofilm assay pada media skim milk. Pada penelitian ini, digunakan L. acidophilus ATCC 314 sebagai kandidat probiotik dan digunakan patogen Staphylococcus sp. M serta Staphylococcus sp. N. Pembuatan kurva pertumbuhan dari L. acidophilus ATCC 314 pada media Lactobacillus MRS, suhu inkubasi 37°C selama 24 jam tanpa agitasi, volume kultur kerja sebesar 180 mL, inokulum 10% (v/v) dengan kepadatan awal sebesar 107 CFU/mL. Data kurva pertumbuhan dalam CFU/mL diambil tiap 3 jam dalam waktu 24 jam secara duplicate. Dilakukan uji penentuan konsentrasi minimum pembentukan biofilm dari L. acidophilus ATCC 314 dengan menggunakan biofilm assay pada medium Luria Bertani (LB) dan skim milk yang mencakup variasi konsentrasi 102, 103, 104, dan 106 CFU/mL. Uji pembentukan biofilm diukur pada empat titik (waktu) menggunakan kristal violet sebagai pewarna lapisan biofilm. Pengukuran kemampuan biofilm pada variasi konsentrasi dilakukan pada absorbansi 595 nm secara triplicate. Dengan metode yang serupa, dilakukan uji interaksi biofilm antara L. acidophilus ATCC 314 (106 CFU/mL) dan patogen berupa Staphylococcus sp. M 10% dan Staphylococcus sp. N 10% pada medium skim milk 200 ?L dengan variasi konsentrasi 103, 104, 105, 106, dan 107 CFU/mL. Kemudian, dilakukan uji interaksi untuk melihat komposisi antara probiotik dan patogen yang terbentuk melalui enumerasi sel planktonik dan biofilm dengan menggunakan inokulum patogen sebesar 103 CFU/mL untuk kedua isolat Staphylococcus sp. M dan Staphylococcus sp. N serta 106 CFU/mL untuk L. acidophilus ATCC 314. Kelimpahan dari L. acidophilus ATCC 314 dikuantifikasi menggunakan MRS Agar, sedangkan Staphylococcus sp. M dan Staphylococcus sp. N dikuantifikasi menggunakan Staphylococcus agar. Hasil penelitian menunjukkan fase logaritmik mulai dari jam ke-0 hingga jam ke-12 serta waktu generasi selama 0.3 jam melalui pembuatan kurva pertumbuhan. Dari hasil biofilm assay, diperoleh konsentrasi minimum pembentukan biofilm sebesar 106 CFU/mL dari medium skim milk dan Luria Bertani (LB). Berdasarkan hasil uji interaksi, terjadi peningkatan absorbansi biofilm dari L. acidophilus ATCC 314 pada jam ke-18 dengan katogeri strong biofilm-former (SBF) pada tiap konsentrasi patogen (Staphylococcus sp. M dan Staphylococcus sp. N) dan didapatkan konsentrasi penghambatan pembentukan biofilm pada konsentrasi kedua patogen 103 dan 107 CFU/mL. Didapatkan kelimpahan akhir dari L. acidophilus ATCC 314 sebesar 108 CFU/mL pada uji interaksi probiotik dan patogen, serta teramati bahwa biofilm yang dibentuk oleh L. acidophilus ATCC 314 dapat menjaga dominansinya ketika diinfeksikan oleh Staphylococcus sp. M dan Staphylococcus sp. N dengan patogenisitas Staphylococcus sp. N yang lebih tinggi dibandingkan dengan Staphylococcus sp. M. Hal ini ditandai dengan kenaikan konsentrasi sel planktonik L. acidophilus ATCC 314 sekitar 1 log pada jam ke-7 hingga jam ke-12 bersamaan dengan terjadinya penurunan sekitar 0.5 log pada jam ke-12 di kosentrasi sel pembentuk biofilm L. acidophilus ATCC 314. Dengan adanya pembentukan biofilm dari L. acidophilus, dapat mencegah kolonisasi bakteri patogen pada usus sehingga L. acidophilus ATCC 314 memenuhi kriteria kandidat probiotik yang baik untuk pencegahan kasus stunting di Indonesia. K