digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

FEBRINA PUSPA S ABSTRAK
PUBLIC Open In Flip Book Dwi Ary Fuziastuti

Memetakan prediksi risiko kemunculan benih bening lobster (BBL) yang mungkin terjadi di pesisir selatan Pulau Lombok dapat dilakukan secara spasial menggunakan pemodelan semivariogram dan interpolasi Poisson Kriging dengan pendekatan area ke area. Identifikasi risiko dilakukan untuk mengkuantifikasi semua potensi kerugian negara yang bisa muncul karena kebijakan tata kelola BBL didekati dari sisi pengawasan kegiatan tangkap BBL oleh nelayan. Potensi risiko pengawasan muncul karena pengawasan yang tidak efektif padahal biaya penyelenggaraan pengawasan tetap ada. Potensi risiko pengawasan terdiri dari risiko ????????(????) biaya operasional kapal dan risiko ????????(????) biaya personel pengawas perikanan. Sedangkan risiko ????????(????) merupakan hasil identifikasi formula berdasarkan kebijakan pemerintah yang berlaku serta hasil riset penelitian tentang BBL. Kebijakan ini adalah regulasi setingkat Peraturan Menteri (Kelautan dan Perikanan) serta data riset tentang survival rate, nilai keekonomian BBL, pencurian dan ekspor ilegal BBL. Risiko keempat, disebut sebagai risiko agregat ????(????), merupakan gabungan semua risiko dalam bentuk biaya atau potensi maksimal kerugian terjadi. Keluaran hasil olah data spasial risiko ini berupa parameter model semivariogram, peta kontur, dan nilai risiko di lokasi baru yang belum terobservasi. Model teoritis semivariogam terbaik yang dipilih adalah eksponensial, dengan nilai parameter untuk setiap risiko ????????(????), ????????(????), ????????(????), dan ????(????), berturut-turut: sill (6,564 × 10!"; 3,617 × 10!#; 8,678 × 10!$; 8,676 × 10!$), dan range (1; 1; 1; 1). Sedangkan risiko transformasi ????????(????) ?, ????????(????) ?, ????????(????) ?, dan ????(????) ? berturut-turut adalah sill (2,132×10-4; 7,540×10-5; 2,771×10-1; 2,005×10-1) dan range (1; 2; 1; 1). Di akhir olah data, risiko transformasi diretransformasi menjadi ????????(????) ??, ????(????) ?? dan dibandingkan dengan risiko asli, ????????(????), ????(????), untuk mengecek galatnya. Hasilnya, risiko retransformasi ????????(????) ??, ????(????) ?? tidak berbeda signifikan dengan nilai risiko ????????(????), ????(????).