Memetakan prediksi risiko kemunculan benih bening lobster (BBL) yang mungkin
terjadi di pesisir selatan Pulau Lombok dapat dilakukan secara spasial
menggunakan pemodelan semivariogram dan interpolasi Poisson Kriging dengan
pendekatan area ke area. Identifikasi risiko dilakukan untuk mengkuantifikasi
semua potensi kerugian negara yang bisa muncul karena kebijakan tata kelola BBL
didekati dari sisi pengawasan kegiatan tangkap BBL oleh nelayan. Potensi risiko
pengawasan muncul karena pengawasan yang tidak efektif padahal biaya
penyelenggaraan pengawasan tetap ada. Potensi risiko pengawasan terdiri dari
risiko ????????(????) biaya operasional kapal dan risiko ????????(????) biaya personel pengawas
perikanan. Sedangkan risiko ????????(????) merupakan hasil identifikasi formula
berdasarkan kebijakan pemerintah yang berlaku serta hasil riset penelitian tentang
BBL. Kebijakan ini adalah regulasi setingkat Peraturan Menteri (Kelautan dan
Perikanan) serta data riset tentang survival rate, nilai keekonomian BBL, pencurian
dan ekspor ilegal BBL. Risiko keempat, disebut sebagai risiko agregat ????(????),
merupakan gabungan semua risiko dalam bentuk biaya atau potensi maksimal
kerugian terjadi. Keluaran hasil olah data spasial risiko ini berupa parameter model
semivariogram, peta kontur, dan nilai risiko di lokasi baru yang belum terobservasi.
Model teoritis semivariogam terbaik yang dipilih adalah eksponensial, dengan nilai
parameter untuk setiap risiko ????????(????), ????????(????), ????????(????), dan ????(????), berturut-turut: sill
(6,564 × 10!"; 3,617 × 10!#; 8,678 × 10!$; 8,676 × 10!$), dan range (1; 1; 1; 1).
Sedangkan risiko transformasi ????????(????)
?, ????????(????)
?, ????????(????)
?, dan ????(????)
? berturut-turut adalah
sill (2,132×10-4; 7,540×10-5; 2,771×10-1; 2,005×10-1) dan range (1; 2; 1; 1). Di
akhir olah data, risiko transformasi diretransformasi menjadi ????????(????)
??, ????(????)
?? dan
dibandingkan dengan risiko asli, ????????(????), ????(????), untuk mengecek galatnya. Hasilnya,
risiko retransformasi ????????(????)
??, ????(????)
?? tidak berbeda signifikan dengan nilai risiko
????????(????), ????(????).