digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

RINA LIA PUTRI ABSTRAK
PUBLIC Dwi Ary Fuziastuti

Air sumur merupakan sumber air penting bagi masyarakat di Kabupaten Bandung. Namun, keberadaan logam berat seperti timbal (Pb) dan kadmium (Cd) dalam jumlah yang melebihi batas dapat menjadi suatu ancaman. Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 82 tahun 2001, batas kadar Cd dan Pb dalam air masing-masing adalah kurang dari 0,01 mg/L dan 0,03 mg/L. Data kandungan logam berat dalam air sumur merupakan contoh data yang dapat dimodelkan secara spasial melalui metode geostatistika semivariogram. Semivariogram dapat mengukur hubungan spasial antarlokasi. Metode penaksiran parameter nugget effect (????0), sill (????0+????), dan range (????) digunakan Weighted Least Square (WLS) yang merupakan pengembangan dari metode LS. Model semivariogram terbaik digunakan untuk menginterpolasi lokasi tak terobservasi menggunakan interpolasi Ordinary Kriging. Data yang digunakan adalah kandungan Cd dan Pb dalam air sumur di Kabupaten Bandung. Data dimodelkan dengan model semivariogram teoritis Gauss, Eksponensial, Spherikal, dan Kubik. Hasil studi menunjukkan bahwa model semivariogram anisotropik yang merepresentasikan Cd adalah model Kubik Zonal dengan sill minimum pada arah Timur-Barat (T-B) dan sill maksimum pada arah Utara-Selatan (U-S), serta nilai JKG WLS sebesar 786,98. Model representasi Pb juga merupakan model Kubik Zonal yang memiliki sill minimum pada arah Tenggara-Barat Laut (Tg-BL) dan sill maksimum pada arah Utara Selatan (U-S) dengan nilai JKG WLS sebesar 1.120,98. Hasil interpolasi Ordinary Kriging menunjukkan distribusi kandungan Cd dan Pb pada lokasi-lokasi yang tidak terobservasi.