Air sumur merupakan salah satu sumber air bersih yang digunakan penduduk
Kabupaten Bandung dalam kehidupan sehari-hari. Kandungan berbagai logam
berat dalam air sumur yang dikonsumsi dapat berpengaruh pada kesehatan jika
melebihi kadar maksimum yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2023. Air dengan sifat mengalir dari satu
tempat ke tempat lain mengindikasikan kandungan logam berat di dalamnya
memiliki hubungan antar lokasi yang dapat dipengaruhi oleh jarak dan arah.
Analisis yang dapat melihat hubungan antarlokasi adalah semivariogram
anisotropik. Data yang diteliti adalah data kandungan logam berat di 181 titik lokasi
yang tersebar ke dalam 7 kecamatan. Tujuan penelitian ini adalah membangun
model semivariogram anisotropik terbaik menggunakan metode penaksiran
parameter Iterative Reweighted Least Squares sebagai solusi numerik terbobot
untuk data yang memiliki pencilan. Semivariogram eksperimental dihitung
menggunakan pendekatan Cressie-Hawkins dan lag jarak yang diklasifikasikan
dengan aturan Sturges dan Scott. Terjadi penurunan nilai yang signifikan pada
aturan Sturges yang dapat mengurangi akurasi dalam pemodelan sehingga hanya
hasil dari aturan Scott yang dimodelkan dengan semivariogram teoritis model
eksponensial dan Gauss. Model anisotropik terbaik untuk variabel logam Fe dan Pb
adalah Gauss geometri serta untuk variabel logam Mn adalah Gauss zonal dengan
masing-masing Jumlah Kuadrat Galat bernilai lebih kecil dibandingkan model
eksponensial. Model tersebut diterapkan untuk interpolasi nilai di tiga titik
kecamatan tak terobservasi menggunakan Ordinary Kriging karena rata-rata tidak
diketahui. Hasil interpolasi ketiga variabel berada dalam jangkauan data aktual dan
tidak berbeda signifikan dengan nilai-nilai terobservasi di sekitarnya.