digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - RAIHAN FARDHA DWI SETIANI
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Konstruksi ramping memiliki manfaat berupa peningkatan value dalam konstruksi. Di Indonesia sendiri, implementasi konstruksi ramping telah dilakukan oleh beberapa kontraktor. Implementasi yang telah dilakukan oleh kontraktor ini kemudian memberikan pertanyaan terkait maturitas implementasi konstruksi ramping. Selain itu, tingkatan implementasi konstruksi ramping oleh kontraktor juga perlu diketahui. Tingkatan dan langkah-langkah untuk mencapai maturitas tertentu bisa didapatkan dalam sebuah model maturitas. Berbagai model maturitas telah dikembangkan untuk memberikan manfaat bagi suatu entitas dalam bertransformasi. Banyaknya model yang berkembang memberikan pertanyaan baru terkait model maturitas mana yang dapat mengukur maturitas konstruksi ramping dengan baik. Untuk mengetahui hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memetakan model maturitas konstruksi ramping eksisting, meninjau model maturitas konstruksi ramping berdasarkan kerangka penilaian, serta meninjau seberapa lengkap model maturitas dalam mengakomodasi prinsip konstruksi ramping. Studi literatur dilakukan untuk mengidentifikasi model maturitas eksisting, menyusun kerangka penilaian, dan mengukur kelengkapan model maturitas dalam prinsip konstruksi ramping dan lean thinking. Model maturitas eksisting dipetakan lalu dievaluasi berdasarkan kerangka penilaian serta prinsip konstruksi ramping dan lean thinking. Dari pemetaan yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa model yang ada umumnya disusun berdasarkan prinsip konstruksi ramping dengan skala organisasi. Penyebaran model umumnya merata dan memiliki metode yang sama, tetapi yang membedakan adalah cara mendapatkan data. Kedalaman data yang didapatkan dipengaruhi oleh jumlah poin dan durasi evaluasi, sedangkan bias hasil dipengaruhi oleh evaluator dan responden. Model maturitas eksisting umumnya memiliki tingkatan dan deskripsi dalam menggambarkan maturitas dan memberikan panduan yang tidak terlalu kaku. Terdapat simplifikasi prinsip konstruksi ramping dan lean thinking sehingga model maturitas lebih aplikatif, tetapi prinsip tersebut menjadi kurang terakomodasi. Sejauh ini, belum terdapat model maturitas yang memiliki tingkatan baik pada seluruh kerangka penilaian.