digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Tubagus Yasser Muhammad
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Tubagus Yasser Muhammad
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Tubagus Yasser Muhammad
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Tubagus Yasser Muhammad
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Tubagus Yasser Muhammad
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Tubagus Yasser Muhammad
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Tubagus Yasser Muhammad
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Tubagus Yasser Muhammad
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Apronesia adalah UMKM yang bergerak pada industri kreatif, khususnya bidang fashion dengan produk berupa celemek. Berawal dari fokus B2B, di masa pandemi ini, Apronesia beralih fokus menjadi B2C. Menjadi perusahaan yang baru berfokus pada B2C sejak 2019, membuat Apronesia belum optimal dalam menjalankan bisnisnya sehingga merasakan tingkat pertumbuhan yang lambat. Hal ini salah satunya disebabkan oleh retention rate dari pelanggan yang cukup rendah yaitu pada angka 20%. Permasalahan ini membuat Apronesia perlu untuk menerapkan strategi pengelolaan pelanggan yang sesuai dengan kondisi atau kemampuan berdasarkan tahap pertumbuhan organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tahap pertumbuhan organisasi dari Apronesia agar nantinya dapat dilakukan perancangan usulan strategi pengelolaan pelanggan berdasarkan tahap pertumbuhan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif untuk identifikasi tahap pertumbuhan organisasi, fokus pemasaran, serta asesmen akan strategi pengelolaan pelanggan existing. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, Apronesia teridentifikasi berada pada tahap 3 (ekspansi) dan hasil identifikasi fokus pemasaran menyatakan bahwa Apronesia sudah mulai fokus kepada retensi pelanggan, walaupun strategi yang sekarang digunakan mayoritas masih akuisisi. Pada CRM audit yang telah dilakukan, diketahui bahwa Apronesia memiliki kebutuhan paling penting akan perbaikan yaitu pada proses manajemen informasi. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan perancangan customer database sebagai bentuk manajemen informasi pelanggan Apronesia. Nantinya, customer database ini dapat juga digunakan untuk mengelompokkan pelanggan agar pendekatan yang diberikan dapat lebih personalized.