digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Imanuel
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Imanuel
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Imanuel
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Imanuel
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Imanuel
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Imanuel
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Imanuel
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

Didorong oleh misi sosial dan mandat pemerintah menuju Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG), salah satu perusahaan ride-hailing terkemuka di Indonesia (Indojek) telah meluncurkan dan menjalankan program kesejahteraan pengemudi bernama ProDrivers. Program ini diharapkan dapat mengurangi pengeluaran pengemudi. Namun, karena meningkatnya tantangan perekonomian global saat ini, Indojek harus melakukan inisiatif efisiensi besar-besaran dan memangkas anggaran di berbagai bidang, agar dapat bertahan dari krisis ekonomi. Hal ini telah melemahkan dan menghambat Indojek untuk berkontribusi pada kegiatan sosial. Dilema antara keberlanjutan dan profitabilitas telah terjadi di perusahaan. Sedangkan driver sebagai bagian dari ekosistem Indojek merupakan pasar yang prospektif & captive. Fakta ini mendorong Indojek untuk memaksimalkan aset & kapabilitas yang ada dalam memaksimalkan dampak sosial dan mewujudkan janjinya menuju Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG), dengan tetap menjaga profitabilitas perusahaan. Dalam penelitian ini, penulis mencoba untuk memecahkan dilema, khususnya program ProDrivers, untuk tidak hanya menciptakan dampak sosial, tetapi juga menghasilkan bisnis sosial berkelanjutan yang dapat menyediakan sumber daya tak terbatas untuk mempertahankan inisiatif sosial Indojek kepada para pengemudi. Penulis telah mengidentifikasi beberapa permasalahan yang perlu diselesaikan, mulai dari kondisi eksisting program ProDrivers yang berkaitan dengan kedalaman kesadaran pengemudi terhadap program tersebut, tingkat kepuasan dan harapan pengemudi terhadap program tersebut, bagian mana dari pengalaman pengemudi yang perlu ditingkatkan. bagaimana Indojek dapat memonetisasi aset dan kemampuan ProDrivers yang ada untuk menghasilkan pendapatan yang dapat dimanfaatkan untuk memaksimalkan kesejahteraan pengemudi. Sebelum membahas permasalahan di atas, penulis telah menganalisis lingkungan eksternal bisnis untuk memahami urgensi dan kesulitan yang dihadapi Indojek iii serta korelasi lingkungan eksternal dengan program ProDrivers. Penulis menggunakan kerangka eksternal masif yang terdiri dari lingkungan umum (segmen demografi, ekonomi, politik/hukum, sosiokultural, teknologi dan global), diikuti oleh Five Forces Porter untuk menganalisis kondisi industri di mana Indojek berada dan analisis pesaing secara spesifik. Penulis menggunakan metode campuran dalam melaksanakan penelitian ini, baik kualitatif maupun kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan baik kepada driver (sebagai penerima manfaat ProDrivers) maupun tim internal ProDrivers (sebagai penyusun strategi dan pelaksana program ProDrivers), melalui survei, wawancara, dan focus group Discussion (FGD). Pertama, penulis melakukan survey yang menyasar para driver Indojek, dilanjutkan dengan FGD untuk mencari cara mengatasi hal-hal yang masih kurang dimiliki oleh ProDrivers. Kedua, penulis mewawancarai tim internal ProDrivers untuk memahami bagaimana mereka biasanya menyusun strategi dan melaksanakan program ProDrivers, dilanjutkan dengan FGD untuk memverifikasi dan memvalidasi solusi yang paling mungkin untuk memperbaiki program. Dengan menggunakan teori, seperti 9 elemen inti pemasaran dan bauran pemasaran (7P) yang memberikan wawasan tentang cara meningkatkan adopsi program ProDrivers, dan pemasaran internal untuk memahami sejauh mana program ProDrivers telah tersampaikan kepada pengemudi. Selain itu, penulis juga menggunakan beberapa alat, seperti New Wave of Marketing untuk memfasilitasi peningkatan pemasaran. Revenue Model untuk mencari alternatif dimana ProDrivers dapat memperoleh pendapatan dan juga Social Business Model Canvas untuk menemukan model bisnis baru yang harus diadopsi ProDrivers agar berkelanjutan.