Memilih pengisi kapal yang efisien sangat penting untuk transportasi laut, khususnya
dalam operasi pelabuhan. Hal ini melibatkan evaluasi indikator kinerja utama (KPI) seperti
tingkat pemuatan, waktu henti, konsumsi energi, dampak lingkungan, fleksibilitas, biaya modal
awal dan pemeliharaan, volume throughput, dan akurasi pemuatan. Kriteria-kriteria ini
sangat vital dalam memilih di antara berbagai jenis pengisi kapal—tetap, mobile, slew,
paralel, shuttle, dan tower. Pemilihan yang tepat memastikan pemuatan optimal dalam waktu
izin yang diizinkan untuk menghindari biaya demurrage tambahan. Pentingnya proses seleksi
ini khususnya ditonjolkan di Indonesia, di mana logistik maritim yang efisien memainkan peran
penting dalam pertumbuhan ekonomi dan pengembangan. Pengisi kapal yang dipilih dengan
baik tidak hanya meningkatkan PNBP Transportasi Laut Indonesia dengan meningkatkan
produksi bahan kering, tetapi juga mendukung transisi negara ke energi yang lebih bersih. Hal
ini penting karena Indonesia terus meningkatkan produksi bahan bakar fosil, seperti batu bara,
yang mengharuskan operasi yang ramah lingkungan dengan tumpahan, debu, dan kebisingan
yang minimal. Studi ini memperkenalkan metodologi pengambilan keputusan yang
menggabungkan Proses Hirarki Analitik Fuzzy Interval Tipe-2 (IT2FAHP) dan Metode TOPSIS
untuk mengatasi tantangan pengambilan keputusan multi-kriteria dalam pemilihan pengisi
kapal. Metode ini memanfaatkan pendapat para ahli, yang bisa bersifat subjektif dan tidak
pasti, untuk mengevaluasi dan memprioritaskan KPI serta kemudian mengurutkan pilihan
pengisi kapal. Penelitian ini mencakup analisis sensitivitas untuk memverifikasi ketahanan
keputusan di bawah berbagai skenario. Masukan dari ahli industri telah diintegrasikan untuk
memastikan aplikabilitas metodologi dalam pengaturan dunia nyata. Temuan menekankan
efektivitas pendekatan gabungan ini dalam menangani keputusan kompleks di mana penilaian
subjektif dan informasi yang tidak pasti mendominasi. Studi ini merupakan pelopor dalam
pemeriksaan sistematis aspek operasional dan komersial dari pemilihan pengisi kapal di
Indonesia, memberikan wawasan baru ke dalam KPI yang paling kritis dan mengidentifikasi
pengisi kapal paralel sebagai pilihan yang paling sesuai, meskipun stabilitas pengisi kapal
tetap diuji stres. Secara keseluruhan, metode IT2FAHP dan TOPSIS tidak hanya menawarkan
proses pengambilan keputusan yang terstruktur untuk teknik transportasi laut, tetapi juga
membuka peluang untuk penelitian lebih lanjut dalam menerapkan teknik-teknik ini pada
masalah kompleks lainnya, meningkatkan pengambilan keputusan dalam bidang tersebut.