digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
PUBLIC Open In Flip Book Dewi Supryati

Industri tekstil adalah kontributor signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, menyumbang sekitar 7,1% dari PDB industri non-migas pada tahun 2019, meskipun angka ini menurun menjadi 5,8% pada tahun 2023. Industri ini mencakup tiga segmen: hulu (pembuatan serat dan pemintalan), tengah (penenunan, rajutan, pencetakan, dan pewarnaan), dan hilir (produksi garmen). Sektor pemintalan benang, yang menyediakan bahan baku untuk industri tengah dan hilir, bersifat padat modal, teknologi tinggi, dan nilai tambah tinggi tetapi juga menghadapi biaya tinggi untuk bahan baku dan energi (masing-masing 58,1% dan 18,5% dari biaya operasional). Memilih pemasok yang tepat dapat membantu menurunkan biaya bahan baku dan mengoptimalkan penggunaan energi, sehingga meningkatkan efisiensi biaya secara keseluruhan dan daya saing di pasar. Secara tradisional, pemilihan pemasok/ supplier selection memprioritaskan harga dan kualitas, tetapi sekarang mencakup praktik berkelanjutan yang menangani faktor ekonomi, lingkungan, dan sosial, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa. Perubahan ini, yang dikenal sebagai Pemilihan Pemasok Berkelanjutan/ Sustainable Supplier Selection (SSS), sangat penting untuk mempertahankan daya saing dan mengatasi perubahan iklim. SSS dan industri tekstil adalah topik penelitian utama dalam Manajemen Rantai Pasokan Berkelanjutan/ Sustainable Supply Chain Management sebagai masalah pengambilan keputusan multi-kriteria/ Multi-Criteria Decision Making. Tesis ini bertujuan untuk mengevaluasi kriteria SSS dalam industri tekstil dengan menggunakan metodologi gabungan Fuzzy Analytic Hierarchy Process (Fuzzy AHP) dan Fuzzy Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (Fuzzy TOPSIS). Selain itu, analisis Advanced SWOT dilakukan untuk memberikan rekomendasi strategis untuk manajemen pemasok berkelanjutan di Perusahaan X, salah satu perusahaan pemintalan benang terbesar di Indonesia. Temuan ini menawarkan pemahaman yang komprehensif tentang SSS dan manajemen rantai pasokan dalam konteks ini.