digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
PUBLIC Dewi Supryati

Industri Kecil dan Menengah (IKM) memegang peranan krusial dalam perekonomian Indonesia. Kendati demikian, IKM masih menghadapi tantangan besar dalam menerapkan praktik manufaktur berkelanjutan. Praktik-praktik ini tidak hanya berkontribusi pada pelestarian lingkungan, tetapi juga menjadi kunci bagi peningkatan daya saing ekonomi dan kesejahteraan sosial dalam jangka panjang. Tesis ini berupaya mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor penghambat adopsi manufaktur berkelanjutan di IKM, khususnya di Pulau Jawa. Lebih lanjut, tesis ini juga akan mengajukan pendekatan strategis untuk mengatasi hambatan tersebut. Melalui penerapan Fuzzy Analytic Hierarchy Process (FAHP) dan Fuzzy Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (FTOPSIS), penelitian ini secara sistematis mengidentifikasi dan menentukan prioritas hambatan-hambatan paling penting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa terdapat 5 hambatan yang paling signifikan yang dihadapi IKM meliputi: kurangnya minat dan kesadaran pelanggan, teknologi manufaktur yang belum memadai, tingginya biaya investasi awal, keterbatasan sumber daya keuangan, serta kurangnya pemahaman dan kesadaran perusahaan mengenai pentingnya manufaktur berkelanjutan. Dalam menghadapi tantangan ini, penelitian ini merekomendasikan strategi komprehensif yang meliputi penguatan kebijakan dan insentif keuangan, dorongan aktif terhadap penelitian dan pengembangan kolaboratif, advokasi kebijakan yang pro-keberlanjutan, serta implementasi program pengembangan kapasitas yang efektif. Strategi ini bermaksud menciptakan ekosistem yang memungkinkan IKM untuk bertransisi menuju praktik berkelanjutan. Selanjutnya, studi kasus mendalam pada CV. ABC, sebuah IKM batik, menunjukkan bagaimana analisis Advanced SWOT yang mengintegrasikan hasil FAHP dan FTOPSIS dapat diterapkan secara konkret untuk merancang strategi mengatasi hambatan dalam mencapai manufaktur berkelanjutan. Dengan memadukan kekuatan perusahaan dan peluang eksternal, serta mengatasi kelemahan internal dan ancaman eksternal, pendekatan ini membuktikan efektivitas pendekatan berbasis bukti yang disesuaikan. 2 Temuan studi ini menekankan pentingnya strategi yang komprehensif dan terpadu untuk mendorong penerapan manufaktur berkelanjutan di IKM Indonesia. Strategi yang usulkan mencakup dukungan finansial, inovasi teknologi, serta kebijakan yang jelas dan kondusif. Dengan mengatasi hambatan yang telah diidentifikasi dan mengimplementasikan strategi yang diusulkan, IKM dapat mencapai ketahanan ekonomi, menjaga kelestarian lingkungan, dan meningkatkan kesejahteraan sosial, sehingga berkontribusi pada tujuan pembangunan berkelanjutan Indonesia.