Industri gas mengalami pertumbuhan yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir, didorong oleh peningkatan permintaan akan sumber energi yang menawarkan pembakaran yang lebih bersih dibandingkan dengan bahan bakar fosil lainnya. LNG berada di puncak industri gas karena fleksibilitas dan kemampuan pengangkutan, menjadikannya opsi yang menarik bagi negara-negara yang ingin memenuhi kebutuhan gas mereka. Permintaan LNG yang terus meningkat untuk penggunaan global dan domestik mendorong kebutuhan pengembangan Infrastruktur LNG di Indonesia, terutama fasilitas penyimpanan LNG. Indonesia, yang memiliki keunggulan geografis dengan lokasi strategisnya di sepanjang jalur pelayaran utama, memberikan keuntungan alami untuk menjadi pemain utama dalam pasar LNG global. Fasilitas penyimpanan LNG meningkatkan keamanan energi dengan memastikan pasokan gas alam yang andal dan mengurangi risiko terkait dengan fluktuasi tingkat produksi dan ketergantungan impor.
Namun, keputusan investasi terkait fasilitas penyimpanan LNG baru dihadapkan pada ketidakpastian dan tantangan. Tantangan-tantangan ini meliputi pasar energi yang tidak stabil, harga LNG yang fluktuatif, risiko geopolitik, peraturan lingkungan yang berkembang, dan perubahan teknologi. Ada beberapa tantangan keuangan untuk mengevaluasi proyek konstruksi Fasilitas Penyimpanan LNG, seperti pengeluaran modal awal yang signifikan, ketidakpastian parameter input, dan proyeksi pendapatan jangka panjang yang membuat perlunya evaluasi dan justifikasi yang cermat untuk memastikan keuntungan dan keberlanjutan jangka panjang.
Studi ini mengevaluasi kelayakan pengembangan fasilitas penyimpanan LNG di Indonesia. Secara komersial, investasi ini layak karena permintaan LNG yang terus meningkat dan keunggulan strategis Indonesia. Biaya penyimpanan yang diperlukan agar layak secara ekonomi adalah US$ 15,03/m³/bulan. Fasilitas penyimpanan LNG dengan kapasitas 180.000 m³ layak dilanjutkan, menunjukkan NPV sebesar $33.706.123,46, IRR sebesar 10,96%, periode pengembalian 14,61 tahun, dan Indeks Profitabilitas 1,26. Peningkatan kapasitas menjadi 200.000 m³ meningkatkan kelayakan dengan NPV sebesar $44.299.887,60, IRR sebesar 11,61%, periode pengembalian 13,67 tahun, dan Indeks Profitabilitas 1,32. Mengintegrasikan dengan infrastruktur yang telah ada lebih meningkatkan kelayakan, menghasilkan NPV sebesar $77.722.965,99, IRR sebesar 14,10%, periode pengembalian 11,04 tahun, dan Indeks Profitabilitas 1,56.