digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Sodiek Imam Prasetyo
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Sodiek Imam Prasetyo
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Sodiek Imam Prasetyo
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Sodiek Imam Prasetyo
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Sodiek Imam Prasetyo
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Sodiek Imam Prasetyo
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Sodiek Imam Prasetyo
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

Penelitian ini mengeksplorasi efektivitas strategi bisnis dari proyek percontohan yang dirancang untuk koperasi penambang emas ilegal, dengan fokus pada kasus Tambang Emas Antam Pongkor di Jawa Barat. Konteks penelitian ini terletak pada tantangan signifikan yang dihadapi oleh industri pertambangan akibat kegiatan penambangan emas ilegal, yang menimbulkan risiko lingkungan, ekonomi, dan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan evaluasi yang komprehensif terhadap model koperasi sebagai solusi strategis untuk mengatasi tantangan tersebut. PT Aneka Tambang Tbk (Antam) adalah perusahaan pertambangan mineral dan logam terkemuka di Indonesia, yang didirikan melalui penggabungan beberapa badan usaha milik negara. Emas, perak, dan logam mulia merupakan kontributor utama bagi pendapatan Antam, yang menyumbang sebagian besar pendapatan perusahaan dalam beberapa tahun terakhir. Tambang Emas Pongkor, satu-satunya tambang emas Antam yang masih beroperasi, sangat terdampak oleh kegiatan penambangan emas ilegal, yang dikenal dengan sebutan PETI (Penambang Emas Tanpa Izin). Kegiatan ini tidak hanya mengganggu operasional, namun juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang cukup besar dan degradasi lingkungan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menilai efektivitas proyek percontohan yang mengintegrasikan para penambang ilegal ke dalam kerangka kerja sama formal. Proyek ini bertujuan untuk mengurangi dampak negatif dari penambangan ilegal sekaligus memberikan manfaat sosial-ekonomi bagi masyarakat setempat. Tujuan penelitian secara khusus adalah untuk mengidentifikasi pemangku kepentingan utama yang terlibat dalam model koperasi, mengevaluasi kontribusi ekonomi dari model koperasi kepada Antam dan masyarakat setempat, menilai efektivitas model koperasi dalam mengurangi dampak lingkungan, dan menganalisis dampak model koperasi terhadap hubungan antara Antam, masyarakat setempat, dan para pemangku kepentingan. iv Penelitian ini bertujuan untuk menilai dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial dari pengintegrasian para penambang ilegal ke dalam kerangka kerja sama formal. Data kuantitatif dikumpulkan melalui kuesioner terstruktur yang didistribusikan kepada para pemangku kepentingan utama, termasuk karyawan Pongkor, anggota masyarakat setempat, dan anggota koperasi. Selain itu, wawasan kualitatif diperoleh melalui wawancara semi-terstruktur dengan berbagai tingkat manajemen Pongkor. Analisis ini berfokus pada dimensi ekonomi, lingkungan, dan sosial dari proyek percontohan, dengan menggunakan kerangka kerja teoritis seperti praktik pertambangan berkelanjutan, teori koperasi, dan teori pemangku kepentingan. Hasilnya menunjukkan bahwa model koperasi memiliki potensi yang signifikan untuk mengatasi tantangan pertambangan ilegal. Temuan utama termasuk bahwa model koperasi berhasil melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk lembaga pemerintah, manajemen Antam, dan masyarakat setempat. Pendekatan kolaboratif ini memfasilitasi formalisasi penambang ilegal ke dalam kerangka kerja yang legal dan teregulasi. Model koperasi ini berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dengan memberikan pendapatan yang stabil dan kesempatan kerja bagi para mantan penambang ilegal. Selain itu, model ini juga mengurangi gangguan operasional dan pencurian sumber daya, sehingga menghasilkan keuntungan finansial bagi Antam. Model koperasi menerapkan praktik-praktik pertambangan yang berkelanjutan, sehingga mengurangi degradasi lingkungan. Penggunaan teknik penambangan yang lebih aman dan praktik pengelolaan limbah yang tepat meminimalkan dampak buruk terhadap ekosistem. Proyek ini meningkatkan hubungan antara Antam dan masyarakat setempat dengan mengatasi ketegangan sosial dan mempromosikan tanggung jawab sosial. Model koperasi memberdayakan para penambang, meningkatkan mata pencaharian mereka, dan mendorong pengembangan masyarakat. Model koperasi menunjukkan efektivitasnya sebagai solusi strategis untuk mengintegrasikan penambang ilegal ke dalam ekonomi formal sekaligus mempromosikan praktik pertambangan yang berkelanjutan. Temuan ini menunjukkan bahwa model tersebut dapat secara signifikan berkontribusi terhadap keberlanjutan ekonomi, lingkungan, dan sosial dari operasi pertambangan. Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya keterlibatan pemangku kepentingan, praktik-praktik berkelanjutan, dan pembangunan ekonomi yang inklusif dalam mengatasi tantangan-tantangan pertambangan ilegal. Penelitian ini merekomendasikan tindakan-tindakan berikut untuk meningkatkan efektivitas model kerja sama: memperkuat dukungan peraturan, pelibatan pemangku kepentingan yang berkelanjutan, dan memperluas model tersebut. Pemerintah harus menyediakan kerangka kerja peraturan yang kuat untuk mendukung formalisasi kegiatan pertambangan ilegal dan memastikan kepatuhan terhadap praktik-praktik yang berkelanjutan. Dialog dan kolaborasi yang berkelanjutan di antara para pemangku kepentingan sangat penting untuk mengatasi tantangan yang muncul dan mengadaptasi model kerja sama dengan kondisi yang berubah. Aspek-aspek yang berhasil dari proyek percontohan ini harus direplikasi di wilayah pertambangan lain yang menghadapi tantangan serupa, dengan penyesuaian terhadap konteks lokal. Penelitian ini berkontribusi pada wacana akademis yang lebih luas mengenai praktik pertambangan berkelanjutan dan menawarkan wawasan praktis bagi para pembuat kebijakan, v perusahaan pertambangan, dan masyarakat dalam mengelola kompleksitas pertambangan ilegal.