Sejak penandatanganan Perjanjian Paris pada tahun 2015, perubahan iklim telah
muncul sebagai isu global yang kritis, mendorong perusahaan-perusahaan untuk
mengadopsi praktik berkelanjutan. PT United Tractors Tbk (UT), yang sangat
bergantung pada batubara, menghadapi tantangan besar akibat menurunnya pasar
batu bara dan meningkatnya fokus pada prinsip-prinsip Lingkungan, Sosial, dan
Tata Kelola (ESG). Penelitian ini menyelidiki transisi strategis UT menuju
diversifikasi ke sektor mineral dan energi terbarukan, serta mengevaluasi potensi
Sustainability Linked Loan (SLL) dalam memfasilitasi transisi ini. Studi ini
bertujuan untuk menilai kesiapan UT dalam menerapkan SLL dengan menganalisis
strategi bisnis, inisiatif ESG, dan kinerja keuangan mereka. Pendekatan kualitatif
digunakan, melibatkan wawancara semi-terstruktur dengan manajemen UT dan
analisis data sekunder seperti laporan tahunan dan laporan keberlanjutan UT,
serta data lain yang tersedia untuk publik.
Temuan menunjukkan bahwa UT berkomitmen untuk mencapai distribusi
pendapatan 50-50 antara bisnis batu bara dan non-batu bara pada tahun 2030.
SLL menawarkan opsi pendanaan yang layak, memberikan fleksibilitas finansial
dan mendorong perbaikan ESG melalui pengurangan suku bunga. Studi ini
menyimpulkan bahwa komitmen kuat UT terhadap keberlanjutan dan manajemen
proaktif menempatkannya dalam posisi yang baik untuk mendapatkan SLL,
sehingga meningkatkan kemampuannya untuk menyeimbangkan portofolio dan
mencapai keberlanjutan jangka panjang. Rekomendasi termasuk meningkatkan
sistem pengukuran ESG, mengamankan perjanjian SLL, dan terus memantau
pencapaian ESG untuk memaksimalkan manfaat. Penelitian ini berkontribusi pada
pemahaman tentang penerapan ESG dalam transisi dari ketergantungan batu bara,
menggambarkan SLL sebagai instrumen keuangan strategis untuk meningkatkan
keberlanjutan perusahaan dan memberikan wawasan praktis dalam menerapkan
SLL untuk mendukung praktik bisnis yang berkelanjutan.