PT. GMF AeroAsia sebagai salah satu perusahaan perawatan pesawat terbesar di
Indonesia dan kawasan Asia Pasifik, mengalami penurunan kinerja saham sejak
Penawaran Umum Perdana Saham pada tanggal 10 Oktober 2017. Penawaran
pertama di harga 364 rupiah mengalami penurunan kinerja menjadi 80 rupiah per
lembar saham pada tanggal 29 Desember 2023. Penelitian ini akan menggunakan
analisis internal dan eksternal yang bertujuan untuk mengungkap alasan yang
mendasari penurunan nilai perusahaan dan merekomendasikan pandangan yang
dapat ditindaklanjuti yang akan meningkatkan kinerja saham dan kesehatan
keuangan secara keseluruhan. Penelitian ini akan menggabungkan pendekatan
kualitatif dan kuantitatif. Tinjauan kinerja keuangan GMF AeroAsia selama
sepuluh tahun dari 2014 hingga 2023 akan memberikan gambaran yang lebih jelas
tentang kinerja perusahaan dan bertindak sebagai dasar untuk menentukan
pertumbuhan untuk laporan laba rugi dan neraca yang diproyeksikan, sambil
menghindari kinerja outlier selama pandemi COVID-19. Rasio keuangan seperti
rasio lancar, rasio cepat, tingkat pengembalian aset, tingkat pengembalian ekuitas,
rasio marjin laba operasional, dan rasio marjin laba bersih dianalisa untuk menilai
stabilitas keuangan GMF, efisiensi operasional, dan kinerja perusahaan secara
keseluruhan. Selain itu, dalam menentukan nilai wajar saham perusahaan,
digunakan penilaian intrinsik dengan menggunakan model arus kas diskonto.
Selain itu, perbandingan industri terhadap Triumph Group, Inc, Allen Aircraft
Radio Corp, dan SIA Engineering Company melalui beberapa pendekatan pasar
dilakukan untuk mendapatkan tidak hanya wawasan mengenai praktik terbaik di
industri MRO atau kebutuhan kinerja yang perlu ditingkatkan, tetapi juga kinerja
keuangan saat ini dibandingkan dengan perusahaan sejenis. Faktor-faktor
eksternal yang mungkin mempengaruhi kinerja GMF AeroAsia juga dievaluasi
melalui kerangka kerja PESTEL yang mencakup aspek politik, ekonomi, sosial,
teknologi, lingkungan, dan hukum. Selain itu, analisis Porter’s Five Forces juga
dilakukan untuk memahami dinamika persaingan di industri perawatan pesawat
dan sejauh mana dampaknya terhadap GMF AeroAsia.
Beberapa temuan pada GMF AeroAsia menunjukkan bahwa kinerja yang kurang
baik tersebut terutama disebabkan oleh menurunnya marjin profitabilitas,
pemanfaatan aset yang kurang efisien, biaya operasional yang tinggi, dan kondisi
ekonomi eksternal yang kurang menguntungkan. Analisis rasio keuangan GMF
iv
dibandingkan dengan rata-rata industri menunjukkan bahwa kinerja GMF secara
signifikan menyimpang dari rata-rata industri, di mana terdapat kebutuhan
mendesak untuk meningkatkan manajemen likuiditas, pengendalian biaya, dan
meningkatkan efisiensi operasional. Valuasi intrinsik menunjukkan bahwa saham
GMF AeroAsia dinilai terlalu murah oleh pasar, dimana harga pasar saat ini pada
tanggal 29 Desember 2023 berada pada level 80 rupiah dan hasil valuasi intrinsik
menunjukkan angka 207.60 rupiah, di atas harga pasar. Selain itu, rasio-rasio
valuasi perusahaan seperti P/E ratio, M/B ratio, dan EV/EBITDA, jika
dibandingkan dengan rata-rata industri melalui pendekatan pasar berganda,
berada di bawah standar, yang lebih lanjut mengindikasikan bahwa saham GMF
AeroAsia dinilai terlalu rendah oleh pasar. Hal ini mengindikasikan bahwa GMF
AeroAsia masih memiliki prospek investasi yang menarik bagi investor dengan
perspektif jangka panjang. Analisis yang diberikan menyarankan beberapa
rekomendasi untuk meningkatkan kinerja saham dan stabilitas keuangan GMF
AeroAsia secara keseluruhan. Rekomendasi tersebut antara lain mengoptimalkan
proses operasional melalui penerapan prinsip-prinsip lean manufacturing, yang
akan membantu mengurangi biaya yang tidak perlu. Selain itu, penelitian ini juga
mengusulkan untuk memanfaatkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan
efisiensi layanan, serta menerapkan praktik manajemen keuangan yang kuat.
Selain itu, kemitraan strategis dan perluasan pasar juga disarankan untuk
mendiversifikasi aliran pendapatan dan memperkuat penetrasi pasar.
Rekomendasi-rekomendasi ini tidak hanya meningkatkan metrik keuangan
perusahaan, tetapi juga meningkatkan kepercayaan investor dan penilaian pasar.