digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Dani Akhmad Imaduddin
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Dani Akhmad Imaduddin
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Dani Akhmad Imaduddin
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Dani Akhmad Imaduddin
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Dani Akhmad Imaduddin
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Dani Akhmad Imaduddin
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Dani Akhmad Imaduddin
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

Industri baja sangat penting bagi pembangunan nasional, termasuk Indonesia. Bahkan produsen besar global seperti Amerika, Rusia, dan Jepang kini mengalami penurunan akibat kemunculan baja Tiongkok. PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) juga mengalami penurunan kinerja sejak tahun 2012; kapitalisasi pasar turun 68,9% dalam delapan tahun terakhir. Pada tahun 2019, KRAS mengusung transformasi selaras dengan instruksi Menteri BUMN mengenai pembentukan holding untuk memperkuat keunggulan kompetitif. Tahun kedua transformasi KRAS berhasil mencatatkan keuntungan dan menjalankan operasional dengan lacar hingga pada tahun 2023, terjadi kejadian di pabrik induk KRAS yang mengalami korsleting sehingga tidak dapat beroperasi. Akhirnya pada bulan September 2023 diputuskan untuk pabrik pendukung, Central Maintenance Facilities menjadi profit center dan menembus pasar eksternal. Tujuan utamanya adalah untuk mengidentifikasi potensi kesenjangan dan area perbaikan antara kondisi perusahaan dan permintaan pasar saat ini dan merumuskan strategi SBU-CM untuk mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Kemudian akan diidentifikasi faktor-faktor yang mendorong terbentuknya Strategic Business Unit Central Maintenance (SBU-CM) spin-off dari KRAS. Tujuan lainnya adalah untuk menganalisis preferensi pelanggan dalam industri pemeliharaan dan menentukan strategi positioning. Data dikumpulkan secara kualitatif melalui wawancara dan forum diskusi kelompok (FGD) dengan pelanggan untuk memahami perspektif mereka, manajemen SBU-CM untuk memahami kompetensi bisnis inti, industri pemeliharaan, strategi bisnis, dan manajemen KRAS untuk memahami strategi parenting. Terbentuknya spin-off SBU-CM didorong oleh permasalahan utama dalam dinamika internal KRAS: 1) transformasi perusahaan induk; 2) kejadian pabrik induk KRAS yang mengalami korsleting. Dinamika faktor eksternal yang mendorong spin-off: 1) indikasi pertumbuhan industri yang pesat; 2) menguatnya perusahaan secara grup setelah mengalami kerugian selama hampir satu dekade. Strategi yang diusulkan untuk SBU-CM melibatkan pemanfaatan keunggulan kompetitif KRAS untuk pemeliharaan layanan terpusat, yang awalnya menargetkan anak perusahaan KRAS dan kemudian memasuki perusahaan patungan. SBU-CM bertujuan untuk menawarkan solusi pemeliharaan terpadu yang komprehensif dan disesuaikan dengan kualitas dengan harga yang kompetitif, menargetkan industri besar di bidang manufaktur baja, petrokimia, pabrik tepung, semen, pelabuhan, dan industri logistik. Peneliti merekomendasikan langkah-langkah strategis untuk memanfaatkan keunggulan kompetitif SBU-CM dan KPdP: 1) mempersiapkan iv grand design KPdP ke depan; 2) Memperkuat kemampuan inti 3) Memanfaatkan proposisi nilai yang unik; 4) Pertumbuhan menuju skala ekonomi