digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT. XYZ, sebuah perusahaan farmasi milik negara diperintahkan oleh pemerintah untuk beragam produk ekstrak alami dan mengembangkan produk over-the-counter mereka yang ada terutama herbal dengan menggunakan ekstrak alam mereka sebagai bahan baku. Studi kelayakan ini diperlukan untuk menentukan apakah rencana akan menguntungkan PT. Analisis studi feasibility ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu analisis pasar dan analisis keuangan. Untuk analisis pasar, penulis menggunakan lima kekuatan Porter, SWOT, PESTLE, TAM SAM SOM dan campuran pemasaran (4Ps). Untuk analisis keuangan, penulis menggunakan Capital Budgeting Cash Flow, termasuk perhitungan Weighted Average Cost of Capital (WACC) dan Free Cashflow to the Firm (FCFF) dan Teknik Budgeting Capital, termasuk Net Present Value, Internal Rate of Return, Payback Period, Discounted Payback period dan Profitability Index. Penelitian untuk pasar global menunjukkan peningkatan tinggi dalam CAGR produk herbal dengan nilai 18,30%, dengan Asia memiliki pendapatan pasar tertinggi yang diprediksi pada tahun 2024 (33,39 miliar USD) serta perkiraan pada tahun 2029. (50.51 billion USD). PT. XYZ dapat memiliki kesempatan dalam membangun hubungan dengan bisnis serta pemerintah yang dapat memperluas bisnis mereka sehubungan dengan proyek ini. Selain itu, sebagai bagian dari BUMN, PT. XYZ memiliki pangsa pasar tertentu. Berdasarkan perhitungan dari analisis keuangan, proyek ini menghasilkan pendapatan sehingga harus diterima oleh PT. XYZ, meskipun nilai investasi saat ini hanya dikembalikan pada akhir tahun ke-8. Produk ekstrak alami berfungsi sebagai bahan baku untuk produk akhir lainnya, yang berarti proses ekstraksi sumber daya alam dapat berkembang lebih lanjut ke industri lain, yang artinya membuka lebih banyak peluang di masa depan terlepas dari itu.