digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Arif Fajaruddin
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Arif Fajaruddin
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Arif Fajaruddin
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Arif Fajaruddin
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Arif Fajaruddin
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Arif Fajaruddin
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Arif Fajaruddin
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

Penelitian ini dilakukan di PT. TELCO, perusahaan telekomunikasi digital terkemuka di Indonesia, didorong oleh kebutuhan untuk mengatasi pertumbuhan laba yang lambat dan pergerakan yang sanagat kompetitif. Masalah-masalah ini secara langsung mengancam misi perusahaan untuk bertransformasi dalam rangka menyediakan layanan bisnis yang andal dan inovatif yang meningkatkan pengalaman pelanggan dan revenue TELCO. Studi ini bertujuan untuk mengembangkan model pengukuran yang kuat untuk meningkatkan kinerja transformasi bisnis. Dengan menggunakan pendekatan metode campuran, data kualitatif dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan 7 individu kunci dan diskusi kelompok terfokus dengan 6 peserta. Data kuantitatif dikumpulkan dari survei terhadap 100 karyawan internal dan 100 pemangku kepentingan eksternal. Pendekatan menyeluruh ini memastikan pemahaman komprehensif tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja transformasi. Studi ini mengungkap beberapa permasalahan utama yang berdampak pada keberhasilan inisiatif transformasi. Pertama, hal ini menyoroti pentingnya pendekatan yang didorong oleh kemajuan, yang melibatkan pemeriksaan rutin untuk memastikan keselarasan dengan tujuan strategis. Selain itu, terdapat kesenjangan yang signifikan dalam kemampuan organisasi, dimana karyawan kurang mendapatkan pelatihan dan dukungan yang diperlukan untuk mendorong transformasi secara efektif. Keterlibatan pemangku kepentingan juga merupakan isu penting lainnya, karena pemangku kepentingan internal dan eksternal merasa dikucilkan dari proses transformasi, sehingga mengakibatkan kurangnya dukungan dan kolaborasi. Terakhir, tidak adanya Indikator Kinerja Utama (KPI) yang jelas dan terukur mempersulit pelacakan kemajuan dan pengambilan keputusan yang tepat. Untuk mengatasi masalah ini, penelitian ini mengusulkan beberapa rekomendasi yang dapat ditindaklanjuti. Mengoptimalkan alokasi sumber daya melalui sistem manajemen yang kuat akan memastikan sumber daya digunakan secara efektif dan selaras dengan tujuan strategis. Berinvestasi dalam program pelatihan berkelanjutan akan membantu mengembangkan keterampilan dan kemampuan yang diperlukan dalam organisasi. Meningkatkan keterlibatan pemangku kepentingan dengan membina komunikasi dan kolaborasi yang iii berkelanjutan akan memastikan keselarasan dan inklusivitas. Menetapkan metrik kinerja yang jelas dan mekanisme evaluasi rutin akan memungkinkan pelacakan kemajuan dan pengambilan keputusan yang efektif. Dengan menerapkan rekomendasi ini, PT. TELCO dapat meningkatkan pengukuran transformasinya secara signifikan, sehingga menghasilkan peningkatan keuntungan finansial, peningkatan kepuasan pelanggan, dan posisi kompetitif yang lebih kuat di industri telekomunikasi.