digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Wijaya Panjalumurti
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Wijaya Panjalumurti
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Wijaya Panjalumurti
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Wijaya Panjalumurti
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Wijaya Panjalumurti
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Wijaya Panjalumurti
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Wijaya Panjalumurti
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

Kemajuan teknologi di sektor keuangan Indonesia telah mengubah transaksi finansial dan perilaku konsumen, terutama melalui adopsi uang elektronik (eMoney) dan inisiatif seperti Gerakan Nasional Non-Tunai. Didirikan pada tahun 1958, Ben Bank beradaptasi dengan perubahan ini melalui Jen Bank, divisi digitalnya yang diluncurkan pada tahun 2016, Yang melayani kaum milenial perkotaan dengan Solusi inovatif, termasuk Pay Later. Meskipun memiliki potensi, adopsiawal Pay Later masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kesadaran saat ini terhadap Jen Bank Pay Later, mengeskplorasi strategi peningkatan, dan mengembangkan rencana pemasaran yang kompetitif. Menggunakan metode campuran, penilitan ini menyelidiki factor-faktor yang mempengaruhi kesadaran merek melalui analisis eksternal dan internal. Analisis eksternal melibatkan Porter’s 5 Forces, analisis pesaing, dan Model Penerimaan Teknologi, sementara analisis internal menggunakan kerangka VRIO, Value Chain Analysis, dan Marketing Mix 7P. Pengumpulan data mencakup obervasi, wawancara mendalam, kuesioner. Data kualitatif dianalisis untuk kondisi eksternal dan internal, sementara data kuantitatif diproses dengan SPSS untuk validitas, realibilitas, dan regresi linier. Model pengukuran PLS-SEM (Partial Least squares structural Equation Modelling) menguji model pengukuran untuk validitas realiabilitas, dan evalusasi hubungan. Studi ini mengungkapkan kesadaran dan penggunaan Pay Later yang terbatas di antara pelanggan yang dipilih karena upaya pemasaran yang kurang memadai dan rentang pembayaran yang sempit. Pasar Pay Later yang berkembang di Indonesia, didorong oleh adopsi pembayran digital, menghadirkan peluang dan ancaman. Jen Bank menghadapi persaingan ketat dari pemain ekosistem dan layanan teknologi finansial. Kekuatan meliputi kemajuan teknologi dan dukungan regulasi, sementara kelemahan termasuk kesadaran yang rendah. Meningkatkan kesadaran merek dan mengadopsi strategi pemasaran yang efektig direkomendasikan untuk memperkuat posisi pasar dan adopsi Jen Bank Pay Later.