digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan tidak terkendali dari sel-sel abnormal yang dapat menyebar ke area sekitarnya. Model HCMDI digunakan untuk menggambarkan dinamika interaksi sel T dalam melawan selsel kanker, yang terdiri dari kompartemen H (sel T CD4), C (sel T CD8), M (sel myeloid), D (sel dendritik), dan I (IL ? 2). Pada model diterapkan input kontrol berupa kemoterapi, radioterapi, dan imunoterapi untuk meminimumkan jumlah sel kanker dan biaya intervensi pengobatan. Berbagai strategi kontrol diterapkan, termasuk penggunaan individual kontrol kemoterapi, radioterapi, dan imunoterapi, serta kombinasi dari ketiga kontrol tersebut. Masalah kontrol optimal diselesaikan menggunakan Prinsip Minimum Pontryagin (PMP) yang memberikan pendekatan analitis untuk menemukan kebijakan kontrol optimal dengan meminimumkan fungsi biaya. Hasilnya juga dibandingkan dengan Model Predictive Control (MPC), yang menggunakan pendekatan prediktif untuk menilai efektivitas dan efisiensi dari strategi kontrol yang diterapkan. Simulasi numerik PMP menunjukkan bahwa kombinasi kemoterapi dan imunoterapi adalah strategi terbaik untuk meminimumkan jumlah sel kanker dan biaya intervensi pengobatan. Sedangkan, simulasi numerik MPC menunjukkan bahwa kombinasi kemoterapi dan radioterapi paling efektif dalam menekan jumlah sel kanker dengan biaya intervensi pengobatan yang terendah. Analisis mendalam menunjukkan bahwa PMP memberikan efektivitas yang lebih tinggi dalam meminimumkan jumlah sel kanker dan biaya intervensi pengobatan, sedangkan MPC menawarkan fleksibilitas dan aplikasi praktis yang lebih tinggi dalam pengaturan dosis dan jadwal terapi.