digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Meja dan kursi Sekolah Dasar di Indonesia telah banyak menyebabkan postur duduk buruk karena kurang memadai dalam memenuhi kebutuhan ergonomi para siswanya. Terlebih, meja dan kursi pada Sekolah-sekolah Dasar di Indonesia umumnya merupakan produk buatan luar negeri atau mengacu pada standar-standar luar negeri. Sehingga menyebabkan ketidaksesuaian terhadap dimensi antropometri, kebiasaan dan kebutuhan ajar serta konteks permasalahan tipikal pada ruang kelas di Indonesia. Kesenjangan dimensi antropometri paling banyak ditemukan pada siswa Sekolah Dasar tingkat 1 dan 2 terhadap dimensi ketinggian kursi, kedalaman kursi serta ketinggian meja. Ketidaksesuaian dimensi menghasilkan postur duduk yang buruk, postur duduk yang buruk menyebabkan proses belajar-mengajar menjadi tidak kondusif. Sementara itu ketidaksesuaian fungsi desain meja dan kursi terhadap kebiasaan dan kebutuhan ruang kelas di Indonesia menyebabkan meja dan kursi cepat rusak, disfungsi serta ruang gerak menjadi tidak efisien. Untuk itu, tesis ini bertujuan untuk menstudi dan merancang meja dan kursi sekolah bagi siswa tingkat 1 dan 2 yang memenuhi kriteria dimensi ergonomi, melengkapi keterbatasan ruang kelas SD Negeri di Indonesia serta sesuai dengan aktivitas belajar pada kurikulum Merdeka. Metode penelitian dilakukan melalui wawancara, observasi, pengukuran antropometri dari sampel siswa tingkat 1 dan 2 SDN 100 Cipedes serta dimensi meja dan kursi dan ruang kelas eksisting. Data penelitian kemudian dikaji dan diolah berdasarkan teori ergonomi dan perhitungan antropometri sehingga menjadi dasar dari kriteria perancangan. Konsep desain berkembang dari studi konfigurasi tipe ukuran yang memadai bagi siswa SD tingkat 1 dan 2, studi cara user menggunakan produk ergonomi, serta kesesuaian dengan konteks pembelajaran di Indonesia. Sehingga menghasilkan luaran sebagai berikut: desain meja dan kursi dengan fitur adjustable yang dapat disesuaikan menjadi 3 tipe ukuran seat height, seat depth, dan backrest height serta 2 tipe ukuran desk height; desain modular dan dapat menyesuaikan dengan variasi tata letak kurkulum Merdeka serta kondisi ruang kelas yang sempit; desain dengan fitur adjustable yang mudah dioperasikan. Dengan kriteria tersebut, perancangan dalam tesis ini menghasilkan prototipe dan gambar 3 dimensi sebagai objek pengujian. Kemudian rancangan tersebut diuji dengan metode observasi dan simulasi, dengan tujuan untuk mengukur kesesuaian dimensi meja dan kursi rancangan terhadap antropometri siswa, kemudahan penggunaan fitur adjustable oleh guru atau staf, serta kesesuaian meja dan kursi rancangan dengan berbagai variasi tata letak ruang kelas kurikulum Merdeka dan ukuran ruang kelas eksisting pada SDN 100 Cipedes. Pengujian dilakukan pada 9 siswa dari tingkat 1 dan 2 SD dan 1 staf dari SDN 100 Cipedes. Hasil dari pengujian adalah: anak-anak dari usia 6 sampai 9 tahun bertambah tinggi sebanyak 1.5 sampai 10 cm selama 6 bulan; siswa Sekolah Dasar tingkat 1 dan 2 membutuhkan minimal 2 tipe kursi dan 2 tipe meja; ukuran seat height, seat depth serta desk height yang sesuai sangat berpengaruh dalam mendukung pembentukan postur duduk yang baik; desain meja dan kursi rancangan dapat menyesuaikan tata letak kegiatan praktik kurikulum Merdeka; desain meja dan kursi juga membantu memaksimalkan sirkulasi; fitur adjustable pada meja dan kursi dapat dioperasikan dalam durasi ±10 menit, durasi ini belum ideal namun masih dapat dikembangkan.