digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Di era digital ini, ada pergeseran yang luar biasa menuju belanja online, terutama di industri fashion. Terlepas dari tren ini, Santoon, merek pakaian di Indonesia, menghadapi tantangan dengan penjualan online yang jauh lebih rendah dibandingkan penjualan offline, meskipun sebagian besar pelanggan Santoon dan pasar sasaran lebih memilih membeli produk fashion online. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi preferensi pelanggan Santoon yang mempengaruhi keputusan pembelian mereka untuk membeli produk fashion. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, menggunakan wawancara semi-struktur untuk mengumpulkan wawasan rinci. Teknik sampel yang digunakan adalah sampling non-probability purposive, berfokus pada pelanggan Santoon sebelumnya dan pasar sasarannya. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan wawasan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kehadiran online Santoon dan menyesuaikan strategi pemasaran dengan preferensi pelanggan. Temuan ini mengungkapkan bahwa desain, kualitas, dan ukuran adalah faktor yang paling penting yang mempengaruhi preferensi pelanggan terhadap pembelian produk fashion. Selain itu, deskripsi produk terperinci dan ulasan pelanggan memainkan peran penting dalam mempengaruhi preferensi belanja online. Sementara dalam situasi tertentu, pelanggan lebih suka mengunjungi toko offline untuk secara fisik melihat dan sampel produk, keputusan pembelian akhir sering dibuat secara online. Temuan ini menyoroti pentingnya meningkatkan detail deskripsi produk online dan memanfaatkan ulasan pelanggan untuk membangun kepercayaan. Selain itu, mengintegrasikan pengalaman belanja online dan offline dapat menangani perilaku pelanggan hibrida.Rekomendasi yang dapat dilakukan untuk Santoon termasuk meningkatkan detail dan akurasi deskripsi produk online, memanfaatkan ulasan pelanggan untuk membangun kepercayaan, dan mengintegrasikan pengalaman belanja online dan offline untuk memenuhi perilaku pelanggan hibrida. Selain itu, penelitian ini menyarankan Santoon harus mengoptimalkan penggunaan Instagram untuk pemasaran yang ditargetkan, mengingat bahwa sebagian besar pengguna Instagram Indonesia berada dalam demografi pasar target mereka.