digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian ini menginvestigasi dampak partisipasi boikot konsumen terhadap citra merek dan keputusan pembelian McDonald's dan Starbucks di Indonesia, yang dipicu oleh dukungan mereka yang dianggap terhadap Israel selama konflik Israel-Hamas. Menggunakan sampel 284 responden (178 untuk McDonald's dan 106 untuk Starbucks), penelitian ini menerapkan Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) untuk menganalisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun partisipasi boikot tidak secara signifikan mengubah citra merek, hal ini secara substansial mempengaruhi keputusan pembelian. Profil demografis menunjukkan partisipasi dominan dari konsumen muda perempuan, yang menyoroti kesadaran sosial-politik yang signifikan dalam kelompok ini. Statistik deskriptif menunjukkan citra merek yang sedang hingga negatif dan skor keputusan pembelian yang rendah untuk kedua merek, diperburuk oleh sentimen boikot yang kuat. Rekomendasi untuk McDonald's dan Starbucks meliputi peningkatan inisiatif Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR), keterlibatan dengan konsumen melalui platform digital, dan pengembangan strategi manajemen krisis yang kuat. Selain itu, bagi merek yang belum menjadi target boikot, pemantauan proaktif terhadap tren sosial dan penekanan pada praktik etis sangat dianjurkan. Penelitian ini menyoroti pentingnya memahami perilaku konsumen dalam konteks politik yang sensitif dan menawarkan wawasan strategis bagi merek untuk secara efektif menghadapi tantangan tersebut.