digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Investasi ESG (Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola) menjadi populer karena dapat memberikan imbal hasil finansial yang kompetitif sekaligus mempromosikan pembangunan berkelanjutan. Namun, penyerapan investasi ESG masih terbatas karena adanya hambatan seperti kurangnya pemahaman dan informasi yang tidak memadai. Indonesia memiliki indeks yang berorientasi pada ESG, seperti SRIKEHATI, ESG Leaders, ESG Sector Leaders IDX KEHATI, dan ESG Quality 45 IDX KEHATI yang menjadi dasar pemilihan saham ESG. Penelitian ini menggunakan model Markowitz untuk mengoptimalkan portofolio ESG dari empat indeks hijau Indonesia. Model Markowitz digunakan untuk menentukan bobot optimal untuk membangun portofolio pada batas efisien. Dengan menggunakan harga penutupan bulanan yang disesuaikan dari tahun 2019 hingga 2024, portofolio optimal yang disarankan oleh empat indeks hijau menawarkan keseimbangan rasio risiko/imbal hasil. Perbandingan kinerja portofolio optimal, yang diukur dengan menggunakan ukuran Treynor, rasio Sharpe, dan Jensen's alpha dilakukan untuk mengindikasikan portofolio mana yang memberikan imbal hasil yang lebih baik dari sisi risiko. Temuan ini dapat memberikan pilihan portofolio ESG yang optimal bagi investor sesuai dengan tujuan keuangan dan toleransi risiko mereka. Penelitian ini juga dapat menginspirasi investor lain yang belum berinvestasi di perusahaan ESG untuk mempertimbangkan investasi hijau, karena saham ESG memberikan banyak manfaat bagi investor.