Indonesia adalah negara dengan potensi kekayaan intelektual (KI) yang besar, khususnya
pada sektor ekonomi kreatif. Sektor ini diprediksi menghasilkan perputaran ekonomi hingga
300 triliun rupiah pada tahun 2025. Namun, sebagian besar potensi ini didominasi oleh
kreator KI asing dan hanya memberikan pangsa pasa kurang dari 1% bagi kreator lokal.
Untuk menghadapi tantangan ini, PT Infia Mega Semesta, yang dikenal sebagai INFIA
Group, memfasilitasi kreator KI lokal untuk berkembang dengan memberikan bantuan
dalam memonetisasi aset KI mereka, salah satunya melalui proyek lisensi dengan merek
lokal. Namun, strategi INFIA saat ini dalam membantu pelaksanaan proyek lisensi klien
mereka belum tervalidasi secara empiris. Oleh karena itu, penelitian ini mengusulkan
pendekatan terhadap masalah tersebut dengan mengembangkan model yang terdiri dari
hipotesis terkait faktor-faktor yang memengaruhi performa proyek berdasarkan resource-
based theory. Model yang dikembangkan dalam penelitian ini mencakup delapan faktor:
customer input, product advantage, product newness, launch proficiency, predevelopment
task proficiency, technological proficiency, customer orientation, competitor orientation,
dan inter-functional orientation.
Model ini diuji melalui partial least square structural equation modeling (PLS-SEM)
menggunakan 91 sampel proyek kolaborasi antara merek lokal dan kreator KI lokal di
bawah naungan INFIA. Analisis ini menunjukkan bahwa customer input dan launch
proficiency berpengaruh positif, sedangkan product newness berpengaruh negatif tehradap
collaboration product performance. Selain itu, customer orientation dan competitor
orientation memengaruhi collaboration product performance secara tidak langsung melalui
launch proficiency. Hasil PLS-SEM diperluas dengan memetakan faktor-faktor tersebut ke
dalam importance-performance map untuk menentukan faktor yang harus diprioritaskan
guna meningkatkan performa proyek. Dari faktor-faktor yang signifikan, customer input dan
product newness merupakan prioritas utama.
Penelitian ini memberikan rekomendasi bagi INFIA untuk meningkatkan performa proyek
kolaborasi antara kreator KI berbasis karakter lokal dan merek konsumen lokal melalui (1)
investasi dalam penelitian pasar, (2) inovasi bertahap, dan (3) optimalisasi sumber daya.