digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
PUBLIC Dewi Supryati

Indonesia adalah negara dengan potensi kekayaan intelektual (KI) yang besar, khususnya pada sektor ekonomi kreatif. Sektor ini diprediksi menghasilkan perputaran ekonomi hingga 300 triliun rupiah pada tahun 2025. Namun, sebagian besar potensi ini didominasi oleh kreator KI asing dan hanya memberikan pangsa pasa kurang dari 1% bagi kreator lokal. Untuk menghadapi tantangan ini, PT Infia Mega Semesta, yang dikenal sebagai INFIA Group, memfasilitasi kreator KI lokal untuk berkembang dengan memberikan bantuan dalam memonetisasi aset KI mereka, salah satunya melalui proyek lisensi dengan merek lokal. Namun, strategi INFIA saat ini dalam membantu pelaksanaan proyek lisensi klien mereka belum tervalidasi secara empiris. Oleh karena itu, penelitian ini mengusulkan pendekatan terhadap masalah tersebut dengan mengembangkan model yang terdiri dari hipotesis terkait faktor-faktor yang memengaruhi performa proyek berdasarkan resource- based theory. Model yang dikembangkan dalam penelitian ini mencakup delapan faktor: customer input, product advantage, product newness, launch proficiency, predevelopment task proficiency, technological proficiency, customer orientation, competitor orientation, dan inter-functional orientation. Model ini diuji melalui partial least square structural equation modeling (PLS-SEM) menggunakan 91 sampel proyek kolaborasi antara merek lokal dan kreator KI lokal di bawah naungan INFIA. Analisis ini menunjukkan bahwa customer input dan launch proficiency berpengaruh positif, sedangkan product newness berpengaruh negatif tehradap collaboration product performance. Selain itu, customer orientation dan competitor orientation memengaruhi collaboration product performance secara tidak langsung melalui launch proficiency. Hasil PLS-SEM diperluas dengan memetakan faktor-faktor tersebut ke dalam importance-performance map untuk menentukan faktor yang harus diprioritaskan guna meningkatkan performa proyek. Dari faktor-faktor yang signifikan, customer input dan product newness merupakan prioritas utama. Penelitian ini memberikan rekomendasi bagi INFIA untuk meningkatkan performa proyek kolaborasi antara kreator KI berbasis karakter lokal dan merek konsumen lokal melalui (1) investasi dalam penelitian pasar, (2) inovasi bertahap, dan (3) optimalisasi sumber daya.