digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dokumen Asli
PUBLIC Dessy Rondang Monaomi

Melalui penerapan arsitektur layanan mikro, organisasi bertujuan untuk mempercepat transformasi digital layanan mereka. Meski demikian, proses migrasi arsitektur bukannya tanpa hambatan. Organisasi harus menghadapi berbagai hambatan selama proses tersebut. Salah satu faktor yang berkontribusi terhadap masalah yang muncul selama proses migrasi adalah kecenderungan organisasi untuk mengikuti tren dan terbatasnya pemahaman terhadap layanan mikro. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan seperangkat kriteria kesiapan yang dapat menjadi dasar evaluasi kesiapan. Kami menganalisis kriteria yang diusulkan menggunakan kerangka Teknologi-Organisasi-Lingkungan (TOE) dan Manusia- Organisasi-Teknologi-fit (HOT-Fit). Kami juga melakukan studi wawancara menggunakan metode Delphi dengan sepuluh ahli untuk menyempurnakan kriteria yang diajukan. Para ahli yang berpartisipasi berpengalaman dalam melaksanakan migrasi arsitektur. Kriteria usulan kemudian diukur menggunakan Analytic Network Process (ANP), sebuah metode dalam Multi Criteria Decision Making (MCDM). Kami melakukan studi kasus pada sebuah aplikasi back-office pemerintah untuk mengevaluasi hasil dari kriteria usulan. Temuan menunjukkan bahwa variabel organisasi, manusia, lingkungan, dan teknologi berdampak signifikan terhadap tingkat kesiapan dalam pengambilan keputusan migrasi. Pada konteks organisasi, komitmen kepemimpinan merupakan kriteria yang paling krusial. Sedangkan dalam konteks manusia, kemampuan programmer merupakan kriteria yang sangat penting. Dalam konteks lingkungan, kepuasan pengguna menjadi yang sangat penting. Dalam konteks teknologi, kualitas informasi dan keamanan adalah hal yang terpenting. Selain itu, kami memberikan gambaran peluang penelitian di masa depan dan mengatasi kendala penelitian kami.