Melalui penerapan arsitektur layanan mikro, organisasi bertujuan untuk
mempercepat transformasi digital layanan mereka. Meski demikian, proses migrasi
arsitektur bukannya tanpa hambatan. Organisasi harus menghadapi berbagai
hambatan selama proses tersebut. Salah satu faktor yang berkontribusi terhadap
masalah yang muncul selama proses migrasi adalah kecenderungan organisasi
untuk mengikuti tren dan terbatasnya pemahaman terhadap layanan mikro.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan seperangkat kriteria kesiapan yang
dapat menjadi dasar evaluasi kesiapan. Kami menganalisis kriteria yang diusulkan
menggunakan kerangka Teknologi-Organisasi-Lingkungan (TOE) dan Manusia-
Organisasi-Teknologi-fit (HOT-Fit). Kami juga melakukan studi wawancara
menggunakan metode Delphi dengan sepuluh ahli untuk menyempurnakan kriteria
yang diajukan. Para ahli yang berpartisipasi berpengalaman dalam melaksanakan
migrasi arsitektur. Kriteria usulan kemudian diukur menggunakan Analytic
Network Process (ANP), sebuah metode dalam Multi Criteria Decision Making
(MCDM). Kami melakukan studi kasus pada sebuah aplikasi back-office
pemerintah untuk mengevaluasi hasil dari kriteria usulan. Temuan menunjukkan
bahwa variabel organisasi, manusia, lingkungan, dan teknologi berdampak
signifikan terhadap tingkat kesiapan dalam pengambilan keputusan migrasi. Pada
konteks organisasi, komitmen kepemimpinan merupakan kriteria yang paling
krusial. Sedangkan dalam konteks manusia, kemampuan programmer merupakan
kriteria yang sangat penting. Dalam konteks lingkungan, kepuasan pengguna
menjadi yang sangat penting. Dalam konteks teknologi, kualitas informasi dan
keamanan adalah hal yang terpenting. Selain itu, kami memberikan gambaran
peluang penelitian di masa depan dan mengatasi kendala penelitian kami.