Peningkatan daya saing bangsa pada tingkat regional maupun global mendorong upaya transformasi teknologi, peningkatan kualitas sumber daya manusia, modernisasi manajemen pemerintahan, dan lain sebagainya. Secara keseluruhan mengacu kepada peningkatan efisiensi dan kualitas pelayanan publik yang didukung oleh kemampuan dan keterampilan profesional dalam berbagai interaksi. Kualitas pelayanan publik yang menurun salah satunya diakibatkan oleh persoalan interoperabilitas antar sektor layanan yang tidak sinergis. Hal ini disebabkan oleh adanya kebutuhan data multisektoral yang semakin meningkat dalam rangka pengambilan kebijakan untuk mengatasi problem yang melibatkan data dari antar sektor layanan. Sementara kondisi sistem layanan yang mendukung pelayanan di lingkungan pemerintah saat ini, umumnya masih bersifat sektoral, tidak dapat saling berkomunikasi, dan heterogen. Konsep smart city saat ini telah menjadi pilihan solusi cerdas dalam persoalan interoperabilitas. Interoperabilitas antar layanan sangat penting yang memungkinkan aksesibilitas dan skalabilitas yang tinggi untuk mengubah proses pemerintah, baik secara internal lintas lembaga, maupun eksternal terhadap warga negara dan bisnis.
Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu rekayasa sistem layanan kota cerdas terpadu yang mengintegrasikan seluruh layanan yang ada untuk setiap proses dalam siklus hidup layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang. Penelitian ini menggunakan metodologi service system engineering yang mengusulkan rancangan sistem layanan kota cerdas secara top-down dan holistik. Rancangan tersebut didiseminasikan dalam suatu prototipe perangkat lunak sistem layanan kota cerdas terpadu yang dirancang dengan pendekatan arsitektur microservies.