digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak Nadia Putri Amelia [17420034]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

Candi Borobudur merupakan peninggalan sejarah yang ditetapkan sebagai World Heritage oleh UNESCO dengan nilai luhur penting untuk kehidupan dan budaya yang patut dilestarikan dalam reliefnya. Meskipun demikian, hanya 14% dari 2191 responden survei pengunjung Borobudur mempelajari isi relief tersebut. Berdasarkan hasil riset kepada remaja, mayoritas responden menjawab bahwa mereka tertarik mempelajari Candi Borobudur, namun belum ada media yang menarik untuk mempelajarinya. Salah satu upaya untuk menanggulangi hal tersebut telah dilakukan oleh sanggar tari lokal di Jawa Tengah dengan menciptakan karya tarian kontemporer berbasis pada bentuk visual dan makna relief Candi Borobudur, namun upaya tersebut juga masih kurang menjangkau remaja yang merupakan salah satu pengunjung terbanyak di Candi Borobudur. Dari kondisi tersebut, salah satu media yang dapat mengkomunikasikan pesan dan mempopulerkan tarian tersebut kepada remaja umur 15-18 tahun adalah mobile rhythm game, permainan yang memunculkan unsur tari, musik, narasi, dan seni untuk mempopulerkan upaya sanggar tersebut. Dengan demikian, dibutuhkan perancangan mobile rhythm game dengan gaya visual 3D untuk memfasilitasi permainan bentuk gerak dalam cerita agar semakin dipahami pengunjung untuk memperkenalkan, mempopulerkan, serta melestarikan nilai-nilai Candi Borobudur yang diekspresikan dalam bentuk tari kontemporer. Proses penelitian dilakukan dengan pengumpulan data melalui wawancara, pembagian kuesioner, serta studi literasi dan lapangan, kemudian data diolah menjadi bentuk 3D dalam mekanisme rhythm game. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perancangan rhythm game dapat dimengerti dan diminati oleh remaja sehingga upaya untuk memperkenalkan dan mempopulerkan tari kontemporer lokal tersebut cukup efisien dan efektif.