Sistem manajemen kinerja tradisional seringkali terhambat oleh birokrasi dan
ketidak efisienan dalam menyediakan umpan balik dan dukungan yang tepat waktu
(Awan et al., 2020). Untuk mengatasi masalah tersebut, KPC menerapkan Entomo,
sebuah platform manajemen kinerja dengan fitur canggih seperti penetapan tujuan,
pelacakan kemajuan, umpan balik berkelanjutan, dan analisis data. Pendekatan
berbasis teknologi ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
praktik manajemen kinerja. Implementasi Entomo oleh KPC memberikan
kesempatan untuk meneliti adopsi teknologi sistem manajemen kinerja. Penelitian
ini mengevaluasi pengalaman KPC, mengidentifikasi faktor-faktor yang memiliki
hubungan positif dan signifikan dengan adopsi aplikasi manajemen kinerja, dan
menawarkan rekomendasi untuk meningkatkan sistem manajemen kinerja.
Penelitian ini menggunakan model penerimaan teknologi (Davis et al., 1989) dan
pendekatan kuantitatif menggunakan kuesioner. Analisis regresi linier berganda
mengungkapkan beberapa informasi penting. Temuan penelitian menunjukkan
bahwa persepsi kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan, dan sikap terhadap
penggunaan adalah penentu utama untuk menggunakan teknologi atau sistem.
Khususnya, sikap terhadap penggunaan memiliki pengaruh terkuat pada niat
pengguna untuk mengadopsi dan menggunakan sistem, diikuti oleh persepsi
kemanfaatan dan persepsi kemudahan penggunaan. Penelitian ini menunjukkan
bahwa organisasi harus memprioritaskan peningkatan sikap pengguna,
meningkatkan persepsi kemanfaatan, dan memastikan sistem mudah digunakan
ketika menerapkan aplikasi manajemen kinerja baru untuk mendorong adopsi yang
sukses.