digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Tarisya Karlintang Mukti
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab II
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab III
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

DAFTAR PUSTAKA
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

Pencahayaan alami merupakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan pada desain ruang kelas sekolah dasar negeri di Indonesia karena akan berdampak pada kesehatan, kenyamanan, dan fokus siswa. Kinerja pencahayaan alami yang baik dapat mengurangi penggunaan lampu sehingga akan berdampak pada penghematan energi listrik. Bangunan ruang kelas sekolah dasar yang berada di Indonesia seharusnya memiliki kinerja pencahayaan alami yang optimal karena Indonesia merupakan negara tropis yang mendapatkan penyinaran matahari sepanjang tahun. Namun, perubahan iklim yang terus terjadi dari masa ke masa menyebabkan kinerja pencahayaan alami pada ruang kelas sekolah dasar negeri berubah seiring dengan berjalannya waktu. Cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan mengubah parameter desain bangunan. Salah satu parameter desain bangunan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja pencahayaan alami adalah WWR. Maka, desain ruang kelas sekolah dasar yang memiliki kinerja pencahayaan alami yang baik dapat diperoleh dengan memvariasikan parameter desain bangunan yang berkaitan dengan WWR, seperti ukuran dan posisi bukaan. Kinerja pencahayaan alami pada ruang kelas sekolah dasar negeri di Indonesia dapat diketahui melalui pemodelan bangunan dan simulasi pada perangkat lunak Rhinoceros 3D dan Grasshopper. Simulasi tersebut dilakukan dengan memanfaatkan data iklim historis yang diperoleh dari situs Climate One Buildings dan data iklim masa depan yang diperoleh dari Future Weather Generator. Hasil simulasi desain dasar dengan skenario perubahan tahun dan emisi data iklim menunjukkan bahwa skenario perubahan iklim memengaruhi kinerja pencahayaan alami pada ruang kelas sekolah dasar negeri di Indonesia karena perubahan iklim menyebabkan komponen radiasi dan iluminansi juga berubah. Maka dari itu, dilakukan simulasi desain variasi pada setiap skenario iklim masa depan. Hasil simulasi tersebut menunjukkan bahwa WWR adalah parameter desain yang paling memengaruhi kinerja pencahayaan alami pada penelitian ini. Setelah dilakukan optimisasi terhadap semua hasil simulasi, terdapat satu desain bukaan yang optimal untuk semua skenario iklim masa depan, yaitu bukaan dengan WWR sebesar 15%, elevasi jendela sebesar 1,5 m, tinggi jendela sebesar 1,1 m, dan jarak antarjendela sebesar 1,5 m. Kata kunci: ruang kelas, sekolah dasar, pencahayaan alami, perubahan iklim masa depan, ukuran dan posisi bukaan?