digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Yayasan YAB (nama samara) sedang mempertimbangkan akuisisi sebuah sekolah dasar swasta di Bandung sebagai bagian dari ekspansi strategisnya di sektor pendidikan. Akuisisi ini dimaksudkan untuk mendukung misi YAB dalam menyediakan pendidikan berkualitas tinggi dan mendukung pengembangan pendidikan regional. Penelitian ini mengevaluasi kelayakan finansial dari usulan akuisisi ini, memberikan wawasan penting bagi pengambil keputusan tentang kelayakan investasi dan risiko yang terkait. Analisis keuangan menggunakan metode aliran kas terdiskonto (DCF) dengan menggunakan tingkat diskonto sebesar 11,33% untuk menghitung nilai bersih saat ini (NPV), tingkat pengembalian internal (IRR), periode pengembalian (PBP), dan indeks profitabilitas (PI). Selain itu, analisis sensitivitas dan simulasi Monte Carlo dilakukan untuk mengidentifikasi variabel-variabel yang paling berpengaruh terhadap valuasi dan membantu dalam pengelolaan risiko yang efektif. Analisis menunjukkan bahwa investasi awal yang diperlukan untuk akuisisi adalah sebesar Rp 22.500.000.000. Hasil analisis keuangan menunjukkan NPV negatif sebesar Rp -5.059.749.781, IRR sebesar 6,88%, PBP selama 8 tahun 1 bulan, dan PI sebesar 0,78. Temuan ini menunjukkan bahwa akuisisi mungkin tidak layak secara finansial berdasarkan asumsi saat ini. Analisis sensitivitas menyoroti faktor-faktor kritis yang mempengaruhi penilaian, seperti harga penawaran akuisisi, gaji dan tunjangan, jumlah siswa, tarif biaya sekolah, dan Weighted Average Cost of Capital (WACC). Hasil simulasi Monte Carlo menunjukkan probabilitas sebesar 16,85% untuk mencapai NPV positif, dengan probabilitas 83,15% untuk hasil negatif, yang semakin menekankan perlunya penilaian ulang terhadap harga penawaran akuisisi dan asumsi keuangan terkait. Untuk meningkatkan kelayakan finansial, penelitian ini merekomendasikan negosiasi harga akuisisi yang lebih rendah, dengan Rp 14.900.000.000 diidentifikasi sebagai penawaran yang lebih layak, serta penerapan langkah-langkah pengendalian biaya, peningkatan jumlah siswa, optimalisasi tarif biaya sekolah, dan perencanaan keuangan yang efektif.