digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Zona 14 Regional 4 PT. Pertamina EP Cepu (PT. PEPC) berdiri pada tanggal 1 April 2021 bersamaan dengan Go Live Transformasi Sub Holding Upstream. Zona 14 Regional 4 PT. PEPC memiliki wilayah kerja di area kepala burung Papua bergerak di bidang minyak dan gas bumi. Zona 14 sendiri memiliki 1 (satu) Wilayah Kerja sebagai operator yaitu Field Papua. Produksi minyak Field Papua didapatkan dari 3 (tiga) struktur utama yaitu Klamono, Salawati dan Sele Linda. Zona 14 sendiri menghadapi situasi dinamis terkait dengan penurunan produksi, cost per barrel tinggi, penurunan pendapatan, peningkatan kerugian dan peningkatan biaya produksi. Menggunakan Fishbone Diagram atau Cause and Effect Diagram untuk mengidentifikasi akar penyebab dari suatu permasalahan, mendapatkan ide-ide yang dapat memberikan solusi untuk pemecahaan suatu masalah serta membantu dalam pencarian dan penyelidikan fakta lebih lanjut. Akar penyebab permasalahan dari tingginya Cost per Barrel seperti tingginya biaya gaji karyawan, biaya bahan bakar, biaya maintenance dan laju penurunan produksi Field Papua. Selain itu, dengan menggunakan SWOT analysis dan TOWS analysis untuk mencari solusi terpilih. Studi analisis peningkatan biaya produksi per unit Field Papua akan digunakan untuk menghitung rasio produktifitas. Rasio produktifitas ini didapatkan dari biaya produksi selama setahun dibagi dengan kumulatif equivalen produksi minyak dan gas dalam setahun. Upaya-upaya yang akan dilakukan untuk menekan Cost per Barrel seperti mengurangi biaya pemeliharaan, meminimalisir Loss Production Opportunity (LPO), melepas struktur Sele Linda yang kurang ekonomis yang menjadi beban besar bagi perusahaan, melaksanakan komitmen Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), dan mencari peluang pengembangan bisnis gas. Rencana pada tahun 2025 Proyek Blok Masela akan masuk ke Zona 14 dan akan on stream pada tahun 2030 dimana di dalam proyek tersebut Participating Interest (PI) Pertamina sebesar 20%. Proyek ini diperkirakan akan menghasilkan sekitar 9,5 juta ton LNG per tahun dan sekitar 35 ribu barel kondensat per hari. Proyek ini juga akan memasok 150 juta kaki kubik gas alam per hari melalui pipa untuk memenuhi kebutuhan gas alam lokal. Kondisi ini diharapkan dapat memperbaiki rasio produktifitas Zona 14.