digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Meningkatnya popularitas rutinitas perawatan pribadi dan evolusi industri wewangian lokal telah meningkatkan kompleksitas dan keragaman produk parfum. Dengan hadirnya e-commerce dan semakin banyaknya penggunaan media sosial, industri parfum menghadapi tantangan unik dalam menyampaikan pengalaman sensorik secara online. Didukung oleh kemajuan teknologi yang membuat belanja online lebih mudah diakses, Generasi Z sangat cenderung berbelanja online. Dikenal sebagai pembeli yang hati-hati dan selektif, Generasi Z merupakan segmen pasar yang signifikan. Dalam era di mana keterlibatan digital mengubah perilaku konsumen, studi ini menggali bagaimana digital storytelling dapat secara efektif menjembatani kesenjangan sensorik dengan melibatkan konsumen secara emosional dan kognitif. Selain itu, studi ini juga meneliti peran self-efficacy konsumen dalam membangun kepercayaan pada pembelian parfum online, dengan identifikasi merek konsumen sebagai faktor mediasi. Survei kuantitatif dilakukan pada 4.422 responden Indonesia berusia 18 hingga 24 tahun yang telah membeli parfum lokal secara online. PLS-SEM digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel yang diuji, berdasarkan data primer yang dikumpulkan melalui kuesioner online. Temuan ini menunjukkan bahwa digital storytelling yang menarik secara signifikan meningkatkan identifikasi merek konsumen dan mengarah pada keputusan pembelian. Selain itu, self-efficacy yang tinggi pada konsumen juga berkorelasi positif dengan hasil ini. Penelitian ini berkontribusi pada pemahaman akademis tentang strategi pemasaran digital dalam kategori produk sensorik dan memperluas penerapan teori self-efficacy ke domain pemasaran untuk meningkatkan penjualan parfum online di Indonesia. Hasilnya memandu pengecer dan pemasar online, khususnya di industri parfum lokal Indonesia, untuk mengembangkan strategi yang efektif dalam menarik pelanggan potensial. Rekomendasi praktis termasuk investasi dalam digital storytelling, peningkatan self-efficacy konsumen, dan memanfaatkan wawasan berbasis data untuk perbaikan berkelanjutan.