digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Neysa Almira Syafriady
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Osteoartritis adalah penyakit yang ditandai dengan penurunan kartilago sendi. Intervensi saat ini adalah perancah berbasis hidrogel karena mudah dikustomisasi. Diperlukan material dengan ukuran pori yang mendukung pertumbuhan sel, kuat tekan 0,08 – 2 MPa untuk perancah osteochondral, dan kemampuan untuk menahan deformasi berulang. Penelitian sebelumnya menunjukkan keratin dan serisin memiliki efek sinergis yang meningkatkan proliferasi sel, fleksibilitas, dan kestabilan. Serisin memiliki yield yang tinggi pada pengujian tarik sedangkan keratin memiliki elongasi yang panjang. Sehingga, kombinasi dari keratin dan serisin diharapkan menghasilkan perancah hidrogel dengan sifat mekanik yang sesuai dengan kebutuhan OA. Namun, belum ada penelitian yang menunjukkan keratin dan serisin dapat dikombinasikan untuk menghasilkan perancah hidrogel yang stabil sehingga ditambahkan PVA sebagai framework agar dapat membentuk struktur 3 dimensi yang stabil. Sehingga, tujuan penelitian ini adalah isolasi keratin dari bulu domba, isolasi serisin dari kepompong bombyx mori. Selain itu, juga dilakukan fabrikasi, analisis kuat tekan siklik, morfologi, dan kemampuan swelling dari perancah hidrogel berbasis PVA, keratin, dan serisin. Hasil penelitian menghasilkan larutan keratin dengan konsentrasi 2,85% dan serisin dengan yield 11,75%. Proses fabrikasi menggunakan metode freeze thawing menghasilkan perancah dengan struktur 3 dimensi dan stabil. Pengujian kuat tekan mengindikasikan bahwa penambahan keratin menurunkan nilai modulus elastisitas dan histeresis energi namun, menghasilkan struktur elastis, sementara serisin memberikan efek sebaliknya. Perancah hidrogel yang difabrikasi memiliki ukuran pori 7,55 hingga 32,34 ?m. Morfologi cross-section sebelum swelling menunjukkan struktur padat dengan pori terbatas yang meningkat setelah swelling. Hasil ini menunjukkan bahwa perancah hidrogel PVA, keratin, dan serisin memiliki potensi sebagai perancah osteochondral.