digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Novyta Sari Hasibuan
PUBLIC TINI SUPARTINI

COVER Novyta Sari Hasibuan
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Novyta Sari Hasibuan
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Novyta Sari Hasibuan
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Novyta Sari Hasibuan
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Novyta Sari Hasibuan
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Novyta Sari Hasibuan
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Novyta Sari Hasibuan
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

Indonesia adalah salah satu negara produsen karet alam terbesar di dunia yang ratarata menghasilkan 800–1.200 kg biji karet per hektar setiap tahun. Biji karet mayoritas berakhir sebagai limbah. Namun, kernel biji karet memiliki kadar protein tinggi (19–23%) yang berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh perlakuan fermentasi substrat padat terhadap kandungan protein kasar, protein recovery, derajat hidrolisis, berat molekul, komposisi asam amino, dan bioaktivitas kernel biji karet. Fermentasi dilakukan pada variasi waktu 1–7 hari dengan pertumbuhan Aspergillus niger sebesar 0,0017/jam. Kandungan protein kasar dan protein recovery tertinggi berturut-turut didapatkan pada fermentasi hari kelima sebesar 47,95% dan 44,62%. Ekstrak protein dihidrolisis menggunakan enzim bromelain. Derajat hidrolisis tertinggi didapatkan pada fermentasi hari kelima sebesar 77,67%. Berat molekul hidrolisat protein terfermentasi terendah sebesar 21; 15 kDa. Hidrolisat protein kemudian difraksinasi hingga didapatkan fraksi yang akan dianalisis komposisi asam amino dan bioaktivitasnya. Komposisi asam amino tertinggi dalam fraksi kernel karet terfermentasi adalah alanin (18%) dan arginin (82%). Aktivitas antioksidan dan antiinflamasi tertinggi berturut-turut didapatkan pada fermentasi hari kelima sebesar 343,08 ppm dan 252,64 ppm. Aktivitas antimikroba tertinggi untuk bakteri S. aureus dan E. coli juga didapatkan pada fermentasi hari kelima dengan zona inhibisi berturut-turut sebesar 0,57 cm dan 0,77 cm. Dalam penelitian ini, diperoleh bahwa waktu fermentasi berpengaruh secara signifikan terhadap kandungan protein kasar, protein recovery, derajat hidrolisis, dan bioaktivitas pada kernel biji karet