Minyak bahan bakar fosil telah menjadi katalis utama untuk kemajuan ekonomi
dan teknologi sejak Revolusi Industri abad ke-18. Meskipun bahan bakar fosil
sangat penting, penting untuk diakui bahwaketergantungan yang berlebihan pada
mereka telah menyebabkan masalah lingkungan seperti pemanasan global dan
polusi udara. Oleh karena itu, ada kebutuhan akan bahan bakar terbarukan yang
berasal dari biomassa. Bio-fuel adalah jenis cairan yang terbuat dari zat-zat berbasis
tanaman. Bio-fueldianggap sebagai pengganti potensial untuk bahan bakar fosil
karena karakteristik ramah lingkungannya. Dilakukan proses perengkahan katalitik
dalam memproduksi bio-fuel tersebut. Zeolit bermanfaat karena stabilitas
termalnya, selektivitas, dan struktur yang sangat terorganisir.
Studi ini akan menggunakan katalis ZSM-5 dan Beta zeolit untuk menghasilkan
bio-bahan bakar dariminyak kelapa sawit, memeriksa bagaimana rasio katalis
dalam bed reaktor memengaruhi produksi bensin dan bagaimana susunan katalis
dalam reaktor memengaruhi pemanfaatan umpan. Studi akan dilakukan di bawah
parameter operasional suhu 500 ° Celsius, tekanan ambien, WHSV 2.5/jam, massa
total katalis 5 gram, dan waktu reaksi 4 jam. Berdasarkan temuan dari eksperimen,
dapat disimpulkanbahwa katalis ZSM-5 menghasilkan nilai RON yang lebih tinggi
daripada katalis Beta Zeolit karena kelimpahan senyawa aromatik dalam produk
yang terpecah. Tiga konfigurasi dilakukan saat menyiapkan pengaturan dua katalis:
5-B, B-5, dan MIX. Di antara ketiga pengaturan ini, diketahui bahwa konfigurasi
5-B menghasilkan hasil yang paling menguntungkan, dengan hasil RON dan kadar
senyawa aromatik keduanya berada dalam kisaran 50%. Selain itu, penelitian lebih
lanjut dilakukan pada pengaturan 5-B dengan meningkatkan proporsi penggunaan
katalis Beta Zeolit menjadi rasio 1:1,1:2, dan 1:2.5. Ditemukan bahwa rasio 1:2
adalah yang paling efektif di antara tiga rasiountukmencapaitujuan penelitian dalam
produksi produk.