digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Minyak bahan bakar fosil telah menjadi katalis utama untuk kemajuan ekonomi dan teknologi sejak Revolusi Industri abad ke-18. Meskipun bahan bakar fosil sangat penting, penting untuk diakui bahwaketergantungan yang berlebihan pada mereka telah menyebabkan masalah lingkungan seperti pemanasan global dan polusi udara. Oleh karena itu, ada kebutuhan akan bahan bakar terbarukan yang berasal dari biomassa. Bio-fuel adalah jenis cairan yang terbuat dari zat-zat berbasis tanaman. Bio-fueldianggap sebagai pengganti potensial untuk bahan bakar fosil karena karakteristik ramah lingkungannya. Dilakukan proses perengkahan katalitik dalam memproduksi bio-fuel tersebut. Zeolit bermanfaat karena stabilitas termalnya, selektivitas, dan struktur yang sangat terorganisir. Studi ini akan menggunakan katalis ZSM-5 dan Beta zeolit untuk menghasilkan bio-bahan bakar dariminyak kelapa sawit, memeriksa bagaimana rasio katalis dalam bed reaktor memengaruhi produksi bensin dan bagaimana susunan katalis dalam reaktor memengaruhi pemanfaatan umpan. Studi akan dilakukan di bawah parameter operasional suhu 500 ° Celsius, tekanan ambien, WHSV 2.5/jam, massa total katalis 5 gram, dan waktu reaksi 4 jam. Berdasarkan temuan dari eksperimen, dapat disimpulkanbahwa katalis ZSM-5 menghasilkan nilai RON yang lebih tinggi daripada katalis Beta Zeolit karena kelimpahan senyawa aromatik dalam produk yang terpecah. Tiga konfigurasi dilakukan saat menyiapkan pengaturan dua katalis: 5-B, B-5, dan MIX. Di antara ketiga pengaturan ini, diketahui bahwa konfigurasi 5-B menghasilkan hasil yang paling menguntungkan, dengan hasil RON dan kadar senyawa aromatik keduanya berada dalam kisaran 50%. Selain itu, penelitian lebih lanjut dilakukan pada pengaturan 5-B dengan meningkatkan proporsi penggunaan katalis Beta Zeolit menjadi rasio 1:1,1:2, dan 1:2.5. Ditemukan bahwa rasio 1:2 adalah yang paling efektif di antara tiga rasiountukmencapaitujuan penelitian dalam produksi produk.