Salah satu penyebab terjadinya gangguan mental yang merupakan penyebab terjadinya disabilitas terbesar di dunia adalah stress. Isu gangguan kesehatan mental ini terjadi di hampir semua kota-kota besar, salah satunya Kota Malang, yang memiliki kasus kematian akibat gangguan mental terbanyak di Jawa Timur. Untuk mengatasi isu global tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh fungsi restoratif ruang terbuka hijau publik terhadap pemulihan stress pengunjung dengan studi kasus Alun-Alun Merdeka Kota Malang. Penelitian ini menggunakan metode mixed-method dengan pendekatan deduktif yang melibatkan 109 pengunjung Alun-Alun Merdeka. Pengunjung diminta untuk mengisi kuesioner yang mengidentifikasi persepsi mereka terhadap elemen restoratif alun-alun serta dampaknya terhadap tingkat stress mereka dengan menggunakan instrument Perceived Restorativeness Scale (PRS) dan Restorative Outcome Scale (ROS). Metode penelitian ini menggunakan analisis statistik kuantitatif dan analisis konten kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Alun-Alun Merdeka memiliki karakteristik lingkungan restoratif yang berpengaruh secara signifikan terhadap pemulihan stress dengan komponen fungsi restoratif being away yang paling berpengaruh. Persepsi pengunjung juga menghasilkan kriteria ruang terbuka hijau restoratif diantaranya; memiliki pepohonan atau green wall, memiliki unsur soundscape dan lokasi ruang hijau lebih dari radius 1 km dari permukiman untuk komponen being away; memiliki keanekaragaman hayati, deflected vista dan material hardscape variatif untuk komponen fascination; memiliki unsur harmoni, focal point dan unsur border/pemisah zona untuk komponen coherence dan memiliki vegetasi dalam jumlah banyak, sarana olahraga dan ruang duduk yang variatif serta hiburan interaktif untuk komponen compatibility. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh pemerintah atau perencana kota dalam membuat desain ruang terbuka hijau restoratif sehingga dapat meningkatkan efek restorasi dari ruang terbuka hijau di perkotaan.