digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Tesalonika Angela Putri M
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

Kondisi topografi Sumatra Utara menyebabkan tingginya aktivitas konvektif sehingga prediksi cuaca yang akurat sangat penting untuk mitigasi risiko bencana. Namun, prediksi cuaca Sumatra Utara menghadapi tantangan karena variabilitas atmosfer yang tinggi. Peningkatan prediksi cuaca terus dilakukan dan salah satu upayanya adalah mengasimilasi data observasi dengan hasil prediksi jangka pendek sebelumnya. Perbaikan model regional dengan asimilasi reflektivitas dan kecepatan radial radar dapat meningkatkan syarat awal uap air dan kecepatan angin yang berpotensi mempengaruhi pembentukan awan konvektif hingga hujan sehingga dapat memperbaiki hasil model. Penelitian ini menggunakan model prediksi cuaca numerik regional Weather Research and Forecasting Data Assimilation (WRFDA) dengan metode 3DVar dan membandingkan panjang time window (jendela waktu) dari tiga model berbeda. Data asimilasi yang digunakan yaitu data reflektivitas dan kecepatan radial dari Radar Cuaca C-Band stasiun BMKG Medan. Hasil prediksi dengan asimilasi kemudian dibandingkan dengan hasil prediksi model tanpa asimilasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asimilasi data radar memperbaiki kesalahan rata-rata prediksi yang semula -0,934 pada model tanpa asimilasi menjadi -0,834 pada model eksperimen dengan jendela waktu 1 jam (DA1), -0,914 pada model eksperimen dengan jendela waktu 3 jam (DA2), dan -0,67 pada model eksperimen dengan jendela waktu 9 jam (DA3). Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan adanya variasi dalam lag temporal yang ketika dirata-ratakan model dengan jendela waktu lebih panjang cenderung memiliki lag waktu prediksi lebih kecil. Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa asimilasi data reflektivitas dan kecepatan radial dengan jendela waktu lebih panjang menghasilkan prediksi yang lebih akurat dalam hal waktu dan intensitas.