digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Liza Wardani Siadari
PUBLIC TINI SUPARTINI

Tanaman nilam (Pogostemon cablin Benth.) merupakan tanaman penghasil minyak nilam (Patchouli oil). Minyak nilam tersusun atas beberapa senyawa metabolit sekunder meliputi terpenoid, flavonoid, alkaloid, steroid, dan glikosida fenilpropanoid. Dengan demikian, minyak memiliki aktivitas farmakologis yang kuat dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku aroma terapi, parfum, kosmetik, insektisida, dan obat-obatan. Peningkatan kebutuhan minyak nilam di Indonesia belum sepenuhnya terpenuhi karena kultvasi konvensional dinilai sulit untuk menghasilkan rendemen minyak nilam dengan kualitas baik dan kandungan patchouli alcohol tinggi. Dengan kultivasi in vitro dalam bioreaktor TIS-RITA®, dapat dihasilkan bibit nilam unggul, karakteristik sama, bebas patogen, dan toleran terhadap stres. Pada penelitian ini, dilakukan kultivasi nilam secara in vitro pada bioreaktor TIS RITA® dengan laju alir 15,67 mL/min dengan perlakuan penambahan MeJA 10 µM. Elisitor MeJA berperan untuk menginduksi gen yang terlibat dalam jalur biosintesis patchouli alcohol sebagai respon pertahanan diri. Tujuan penelitian ini adalah menentukan pengaruh penambahan elisitor MeJA 10 µM terhadap pertumbuhan dan rendemen minyak nilam pada kultivasi in vitro dalam bioreaktor TIS-RITA®. Dalam hasil penelitian ini, terjadi peningkatan pertumbuhan dengan perlakuan MeJA 10 µM pada bioreaktor TIS RITA® yang meliputi persentase pertambahan biomassa sebesar 42,27±4,1%, relative growth rate sebesar 0,025±0,005 g/hari, laju pertumbuhan rata-rata sebesar 0,031±0,004 cm/hari, dan persentase pertambahan pucuk sebesar 41,575±11,43%. Sementara itu, pertumbuhan pada kontrol lebih rendah. Survival rate nilam pada kontrol maupun perlakuan adalah sebesar 100%. Rendemen minyak nilam diperoleh melalui distilasi uap pada perlakuan MeJA 10 µM lebih tinggi yaitu sebesar 8,57±1,11% (b/b) dibandingkan kontrol sebesar 10,74±1,25% (b/b). Analisis medium dilakukan sebagai indikasi biokonversi nutrisi oleh kultur nilam menunjukkan terjadi penurunan pH, konduktivitas, dan kandungan sukrosa