digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak_Brian Mahendra Besmaya
PUBLIC yana mulyana

Triple-Negative Breast Cancer (TNBC) adalah tipe kanker payudara yang tidak memiliki reseptor hormon estrogen (ER), progesteron (PR), dan tidak mengekspresikan human epidermal growth factor receptor 2 (HER2), sehingga tidak dapat diobati dengan terapi hormon atau anti-HER2. Kemoterapi menjadi pilihan utama untuk terapi TNBC, tetapi pasien kemoterapi sering mengalami kemoresistensi dan kekambuhan, sehingga diperlukan suatu alternatif terapi. Minyak atsiri nilam (MAN) mengandung banyak senyawa, salah satu senyawa dominannya adalah patchouli alcohol (PA), sebuah seskuiterpen trisiklik dengan aktivitas sitotoksik. PA diketahui dapat meningkatkan kadar Reactive Oxygen Species (ROS), yang merusak DNA dan mengaktifkan jalur apoptosis melalui protein p53, p21, dan Permeability Transition Pore Complex (PTPC) pada mitokondria. Aktivasi jalur ini menyebabkan pelepasan sitokrom C dan aktivasi jalur caspase, yang memicu kematian sel kanker, sehingga MAN dapat menjadi alternatif terapi TNBC. MAN dalam bentuk bebas memiliki beberapa kekurangan terkait stabilitas, yaitu mudah rusak akibat penguapan atau oksidasi ketika terpapar oksigen, cahaya, dan suhu, serta kelarutannya yang rendah dalam air. Penggunaan Nanostructured Lipid Carriers (NLC) dapat mengatasi masalah ini dengan melindungi minyak nilam dalam matriks lipid, meningkatkan ketersediaan hayati, mengurangi dosis, serta meminimalkan toksisitas dan degradasi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakteristik dari NLC-MAN yang akan dibandingkan dengan formula hasil optimasi, uji stabilitas NLC-MAN, dan mengevaluasi efek sitotoksik NLC-MAN terhadap sel kanker TNBC yang dimodelkan dengan sel 4T1. Formula NLC-MAN terdiri dari 2% MAN; 1,8% asam stearat; 2,2% minyak jojoba; 5,4% Tween 80; dan 3,6% TEGO® Care 165. NLC-MAN memiliki warna putih kekuningan; konsistensi cair; aroma nilam yang khas; ukuran partikel 205,966 ± 3,19 nm; indeks polidispersitas 0,347 ± 0,044; dan zeta potensial -18,52 ± 1,87 mV. Efisiensi enkapsulasi mencapai 94,48 ± 1,27%, meningkat dibandingkan penelitian sebelumnya. Uji stabilitas menunjukkan perubahan ukuran partikel antara hari ke-0 dan ke-3, tetapi stabil pada hari ke-7, 10, dan 14. Uji aktivitas sitotoksik in vitro menunjukkan NLC-MAN memiliki aktivitas sitotoksik dengan nilai IC70 sebesar 145,706 ± 12,122 ?g/mL, menandakan potensi penggunaan MAN dalam NLC sebagai terapi alternatif untuk TNBC.