BAB I_FAYZA MUTHIA RAHMANDA PUTRI
Terbatas Open In Flip Book Lili Sawaludin Mulyadi
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Lili Sawaludin Mulyadi
» ITB
BAB II_FAYZA MUTHIA RAHMANDA PUTRI
Terbatas Open In Flip Book Lili Sawaludin Mulyadi
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Lili Sawaludin Mulyadi
» ITB
BAB III_FAYZA MUTHIA RAHMANDA PUTRI
Terbatas Open In Flip Book Lili Sawaludin Mulyadi
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Lili Sawaludin Mulyadi
» ITB
BAB IV_FAYZA MUTHIA RAHMANDA PUTRI
Terbatas Open In Flip Book Lili Sawaludin Mulyadi
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Lili Sawaludin Mulyadi
» ITB
BAB V_FAYZA MUTHIA RAHMANDA PUTRI
Terbatas Open In Flip Book Lili Sawaludin Mulyadi
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Lili Sawaludin Mulyadi
» ITB
Kelelahan kerja menjadi permasalahan dalam bidang kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang
merupakan salah satu faktor terjadinya kecelakaan kerja. Hal ini berlaku pula pada Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah (UMKM) karena melibatkan aktivitas fisik dalam pelaksanaan produksinya. Pada
penelitian ini, dilakukan identifikasi dan analisis terhadap kelelahan kerja pada 30 pekerja berasal dari
9 UMKM yang dikelompokkan menjadi 3 sektor yakni budidaya jamur, makanan, dan konveksi di
Kecamatan Solokanjeruk serta faktor lingkungan kerja dan faktor individu yang berpotensi
menyebabkan kelelahan pada pekerja. Variabel independen yang diuji pada penelitian ini meliputi faktor
individu (usia, riwayat penyakit, kebiasaan merokok, kualitas tidur, status pernikahan, pekerjaan
sampingan, masa kerja, periode jam kerja) serta faktor lingkungan kerja (kebisingan, ISBB, dan suhu
kering). Pengambilan data kelelahan dilakukan menggunakan kuesioner Industrial Fatigue Research
Committee (IFRC), pengukuran intensitas kebisingan dilakukan sebanyak empat waktu menggunakan
Sound Level Meter (SLM) dan iklim kerja panas dikur menggunakan QuesTemp 340 pada siang hari
karena menjadi waktu yang dirasa paling panas oleh pekerja. Analisis faktor lingkungan kerja yang
paling berpengaruh terhadap kelelahan kerja adalah kebisingan, sedangkan faktor individu yang paling
berpengaruh terhadap kelelahan kerja adalah kebiasaan merokok. Rekomendasi yang dapat dilakukan
untuk mengurangi kebisingan yakni dengan pengendalian dari sumber, media, dan reseptor serta
menerapkan kebiasaan hidup sehat untuk pekerja yang memiliki kebiasaan merokok.