digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Model agregat dari dua peubah acak dapat dipandang sebagai model reasuransi. Model reasuransi juga dapat dikatakan sebagai metode alokasi risiko, yaitu pembagian risiko asuransi dan reasuransi. Model Stop-Loss digunakan oleh Zhou dkk. (2015) dengan menambahkan budget constraint pada total kerugian yang ditanggung asuransi. Selanjutnya, Liu & Fang (2017) menggunakan model Quota-Share yang optimal berdasarkan perspektif asuransi dan reasuransi dengan meminimumkan total pengeluaran asuransi dan reasuransi. Sedangkan Putri dkk. (2021) menggunakan model reasuransi kombinasi yaitu dengan menggabungan reasuransi Quota-Share dan Stop-Loss dengan meminimumkan nilai Value-at-Risk (VaR) dari kerugian asuransi. Model reasuransi yang optimal telah banyak diminati para peneliti dengan berbagai pendekatan. Fang dkk. (2018) membahas mengenai reasuransi optimal dengan memperhatikan perhitungan premi. Sedangkan, Syuhada dkk. (2021) menggunakan model kombinasi reasuransi dengan meminimumkan nilai Expected Shortfall (ES) dari total pengeluaran kerugian asuransi dan reasuransi untuk mendapatkan model yang optimal. Ukuran risiko ES menyatakan mean dari semua kerugian yang melebihi batas toleransinya pada periode tertentu dan tingkat kepercayaan tertentu. Batas toleransi yang dimaksud adalah nilai Value-at-Risk (VaR). Menurut Klugman dkk. (2019), ukuran risiko ES lebih bersifat koheren dari pada ukuran risiko lainnya seperti VaR. Oleh karena itu, pada tesis ini akan ditentukan model reasuransi berdasarkan ukuran risiko ES, dengan kerugian reasuransi dimodelkan menggunakan distribusi Shanker karena sifatnya yang fleksibel.