Perkembangan teknologi cahaya berskala nano saat ini telah banyak dimanfaatkan, baik dalam
segi kesehatan seperti membantu mendeteksi kanker maupun dalam bidang manipulasi cahaya
seperti pemanduan gelombang. Dalam teknologi berskala nano ini, salah satu komponen yang
dipergunakan adalah sistem nano partikel. Dari berbagai jenis struktur geometri, geometri bola
merupakan geometri yang relatif mudah untuk disintesis dan dipelajari. Namun dalam sintesis
nano partikel bola, kadang terjadi agregasi, misalnya agregasi rantai atau agregasi
bergerombol. Namun untuk suatu aplikasi tertentu, salah satu bentuk agregasi lebih diinginkan
daripada yang lainnya. Oleh karena itu, perlu suatu mekanisme yang cepat dan mudah, dimana
setelah sintesis dapat ditentukan agregasi yang terjadi. Salah satu cara identifikasi sistem nano
partikel serta aplikasinya adalah melalui hamburan cahaya pada sistem tertentu. Pada Tesis ini,
dipelajari respon hamburan pada geometri bola berupa penampang lintang hambur
menggunakan metode komputasi elektromagnetik berupa persamaan integral permukaan. Pada
bagian pertama, ditinjau kasus satu bola hingga lima bola yang disusun secara linier.
Didapatkan bahwa penampang lintang hambur sangat bergantung pada konfigurasi geometri
penghambur, arah datang dan polarisasi dari gelombang iluminasi. Bergantung dari jenis
konfigurasi dan arah serta polarisasi iluminasi, didapatkan kasus dengan penampang lintang
hamburan dengan dua puncak yang cukup signifikan perbedaan nilainya, dan kasus lain
diperoleh bentuk penampang hambur yang memiliki sebaran yang lebar dengan sebuah nilai
puncak. Pada bagian kedua tesis ini, dibangun sistem pembelajaran mesin untuk mempelajari
kasus hamburan dengan menyatakan sistem agregat linier bola-bola nano yang dibedakan
menjadi tiga klasifikasi agregasi. Klasifikasi pertama adalah kasus bola-bola nano tidak
beragregasi, klasifikasi kedua adalah terdapat beberapa bola-bola nano yang beragregasi dan
ada yang tidak, serta klasifikasi ketiga adalah semua bola-bola nano beragregasi. Sistem
pembelajaran mesin dilatih dengan menggunakan sebagian dari dataset berupa informasi
mengenai konfigurasi agregat dan spektrum penampang lintang hamburannya. Sebagian dari
dataset yang dimiliki dan tidak pergunakan untuk Latihan dipakai sebagai kasus uji bagi
pembelajaran mesin yang dibuat. Ada enam algoritma yang digunakan dalam pembelajaran
mesin ini,yakni Logistic Regression (LR), Linear Discriminant Analysis (LDA), K-nearest
neighbors Classifier (KNN), Decision Tree Classifier (CART), Gaussian Naive Bayes (NB),
dan Support Vector Machine (SVM). Hasil pembelajaran mesin pada kasus pengujian data bola
tiga menggunakan model terlatih untuk satu, dua, empat, dan lima bola menunjukkan nilai
akurasi data uji pada SVM sebesar 0,91 dan CART sebesar 0,90 dengan nilai akurasi data latih
pada SVM sebesar 0,67 dan CART sebesar 0,52.